Page 105 - Wahabi Menuduh NU Menjawab Melestarikan Amaliyah NU
P. 105

Katakanlah: “Mengapa kamu menyembah selain daripada Allah,                            hadits tentang mi’raj. Namun jika setiap saat, maka ini merupakan
           sesuatu yang tidak dapat memberi mudharat kepadamu dan tidak                          kalimat yang melewati batas. Padahal nampaknya, demikian inilah
           (pula) memberi manfa’at?”. Dan Allah-lah Yang Maha Mendengar                          yang dimaksudkan, dengan dalil kalimat berikutnya, yaitu kalimat
           lagi Maha Mengetahui. [Al Maidah:76].                                                 “pandangan Beliau menembus tujuh lapisan (langit atau bumi)”.
                                                                                                 Dan kalimat  kedua ini juga pujian ghuluw (melewati batas).
                                                                                                 Karena  sesungguhnya Nabi Muhammad  Shallallahu ‘alaihi  wa
           Demikian  juga dengan pembacaan  diba’ pada saat pereyaan                             sallam tidak mengetahui perkara ghaib. Yang mengetahui perkara
           tersebut, ataupun lainnya, tidak ada dasarnya dalam ajaran Islam.                     ghaib hanyalah Allah Azza wa Jalla. Allah berfirman:
           Karena pada di zaman Nabi Muhammad n dan para sahabat, diba                                  َّ        ْ       َ  ْ                       َ    َّ    ُ
                                                                                                             َ ْ َ
                                                                                                                                   َ َ َّ
                                                                                                                         ْ
                                                                                                                                                  َ ُ
                                                                                                                             َ
                                                                                                    ُ
                                                                                                                                                       ْ َ
           itu tidak ada. Diba’ yang dimaksudkan ialah Maulid Ad Daiba’ii,                         للها لاإ بيغلا  ِ ضرلأاو  ِ تاوامسلا ف نم ملعي لا لق
           buku yang berisi kisah kelahiran  Nabi Muhammad Shallallahu                                     ِ                                 ِ  َ
                                                                                                                                                          ْ
                                                                                                                                             َ َّ َ
                                                                                                                                                      ُ ُ َ َ َ
                                                                                                                                   َ ُ َ ْ ُ
           ‘alaihi  wa sallam, dan pujian serta sanjungan kepada Beliau.                                                           نوثعبي نايأ نورعشي امو
           Banyak pujian tersebut yang ghuluw (berlebihan, melewati batas).
           Misalnya seperti perkataan:                                                           Katakanlah:  “Tidak ada seorangpun di langit  dan di bumi yang
                                     ْ       ُ َ  ْ            ْ  َ َ  ْ  ْ َ                    mengetahui perkara yang ghaib, kecuali Allah”, dan mereka tidak
                                                        ْ
                                            ْ
                              بجالا نون ِمفلا مىيِم  ِ فنلأا فىلا*                               mengetahui bila mereka akan dibangkitkan. [An Naml:65].
                                     َ
                                         ُّ
                                                                     ُّ
                                                     ُّ
                               ِ ِ
                                                      ِ
                                                                      ِ
                                          ِ
                                                             ْ
                                                      َ
                                                                        َ
                                               َّ
                                                          ْ
                                                                  ُّ ْ
                                              َ
                                                     ْ
                                                             َ
                                        بئآولذا لىلي يبلجا يرجف*                                 ‘Aisyah  Radhiyallahu  ‘anha,  istri  Nabi  Shallallahu  ‘alaihi  wa
                                                   ُّ
                                                                                                 sallam,  pernah  menerima  tuduhan  keji  pada  peristiwa  “haditsul
                                                         ِ ِ
                                         ِ ِ
                                                                   ِ
                                                    ِ
                                               َ ْ
                 َ
                                                َ
                                       ُ ُ َ َ
                             ْ َّ
                      َ ّ
                                                     ْ َ ُ َ ْ َ ُ ُ ْ َ
             ٌ
                                                    َ
             بِقاث قابِطلا ِعبسلا لىإ هصرب ِملقلا ريص عمسي هعمس*                                 ifk”.  Dan  Nabi  Shallallahu  ‘alaihi  wa  sallam  tidak  mengetahui
                                   َ
                                                                                                 kebenaran tuduhan tersebut, sampai kemudian turun pemberitaan
                    ِ
                                     ِ
                                                      ِ
           Dahi  Beliau  (Nabi  Muhammad  Shallallahu  ‘alaihi  wa sallam)                       dari Allah dalam surat An Nuur yang membersihkan ‘Aisyah dari
                                                                                                 tuduhan keji tersebut. Dan buku Maulid Ad Daiba’ii berisi hadits
           seperti fajar, rambut depan Beliau seperti malam, hidung Beliau                       tentang Nur (cahaya) Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam,
           berbentuk (huruf) alif, mulut Beliau berbentuk (huruf) mim, alis                      yang itu adalah hadis palsu.
           Beliau berbentuk (huruf) nun, pendengaran Beliau mendengar suara
           qolam (pena yang menulis taqdir), pandangan Beliau menembus                           Sumber:  https://almanhaj.or.id/1997-taubat-orang-yang-
           tujuh lapisan (langit atau bumi). [Lihat Majmu’atul Mawalid, hlm.                     mendatangi-dukun-selamatan-wanita-hamil.html
           9, tanpa nama penerbit. Buku ini banyak dijual di toko buku-toko
           buku agama].
           Kalimat “pendengaran Beliau mendengar suara qolam (pena yang
           menulis taqdir)”, jika yang dimaksudkan pada saat mi’raj  saja,
           memang  benar, sebagaimana telah  disebutkan di dalam  hadits-
                         Wahabi Menuduh  192   Santri Menjawab                                                 Wahabi Menuduh  193   Santri Menjawab
   100   101   102   103   104   105   106   107   108   109   110