Page 102 - Wahabi Menuduh NU Menjawab Melestarikan Amaliyah NU
P. 102
Santri NU Menjawab apabila hambanya mengangkat kedua tangannya kepadanya lalu
mengembalikannya dalam keadaan kosong.” (HR. Ahmad dan
ungkin sebagian saudara kami masih rancu mengenai selainnya)
perkara do’a dan mengangkat tangan sesudah shalat. Tidak kami ketahui adanya perbedaan diantara para ulama bahwa
MMemang ada hadits yang menjelaskan dianjurkannya pada asalnya mengangkat tangan ketika berdoa hukumnya sunnah
beberapa do’a pada dubur shalat (akhir shalat) sebagaimana dan merupakan adab dalam berdoa. Dalil-dalil mengenai hal ini
yang disebutkan dalam hadits semacam ini : ُ banyak sekali hingga mencapai tingkatan mutawatir ma’nawi.
َّ ُ َّ ُ ُ َ َ َ ّ ُ ُ ُ َّ َ َ َ َ ُ َ ُ َ َ Diantaranya hadist Abu Hurairah, bahwa Nabi Shallallahu’alaihi
مهللا لوقت ٍةلاص ك ربد ف نعدت لا ذاعم اي كي ِ صوأ wa sallam bersabda:
ِ
ِ ِ
َ
َ َ َ ْ ُ َ َ ْ ُ َ َ ْ َ َ ّ
كِتدابِع نسحو كركشو كركِذ ع نىِعأ َّ ً ّ َ َّ ُ ْ َ ٌ ّ َ َ َّ ُ َّ َ ُّ َ
ِ
ِ
ِ
ِ
َ َ
ِ
ِ
ِ
ِ
“Aku wasiatkan padamu wahai Mu’adz. Janganlah engkau نوَإِ ،ابيط لاإ لبقي لا بيط للها نإ ،سالنا اهيأ
َ
tinggalkan untuk berdo’a setiap dubur shalat (akhir shalat) : َ َ َ َ ْ ُ ْ َ َ َ َ َ ْ ُ ْ َ َ َ َ
َ
ِ
Allahumma a’inni ‘ala dzikrika wa syukrika wa husni ‘ibadatik. لاقف ،يِلسرملا ِهب رمأ امب يِنِمؤملا رمأ للها: {اي
ِ
[Ya Allah, tolonglah aku untuk berdzikir pada-Mu, bersyukur ّ ً َ ُ َ ْ َ َ ّ َّ َ ُ ُ ُ ُ ُّ َ ُّ َ
pada-Mu, dan memperbagus ibadah pada-Mu].” (HR. Abu Daud نىإ ،ا ِ لاص اولمعاو ِ تابيطلا نِم اوك لسرلا اهيأ
ِ ِ
ِ
َ
no. 1522) ٌ َ َ ُ َ ْ َ َ َ َ َ ُ ُ ُ َ َ َّ َ ُّ َ
ِ
Pada dasarnya, mengangkat tangan dalam doa adalah sunnah. ميِلع نولمعت امب} لاقو: {اوك اونمآ نيِلذا اهيأ اي
ْ
Banyak riwayat yang menunjukkannya, bahkan sampai pada derajat ْ ُ َ َ َ َ َ ّ َ ْ ُ ُ َ ُ َّ َ َ َ َّ ُ
ِ
mutawatir. Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wasallam menjadikannya مكانقزر ام ِ تابيط نِم} ليِطي لجرلا ركذ مث
َ
sebagai salah satu sebab dikabulkannya doa. َ ّ َ َ َ َّ َ ْ َ َ ُّ ُ َ َ َ ْ َ َ َ ْ َ َ َّ
ِ
ِ
Imam Muslim meriwayatkan dalam Shahihnya, dari Abu Hurairah اي ،بر اي ،ِءامسلا لىإ ِهيدي دمي ،برغأ ثعشأ رفسلا
ْ
ْ
Radhiyallahu ‘Anhu, Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda, ٌ َ َ ُ ُ َ َ َ ٌ َ َ ُ ُ َ َ َ ٌ َ َ ُ ُ َ ْ َ َ ّ َ
ِ
“Sesungguhnya Allah Maha baik, tidak menerima kecuali yang ،مارح هسبلمو ،مارح هبشمو ،مارح همعطمو ،بر
َ
ْ
baik-baik.” Kemudian beliau menyebutkan tentang seorang laki- َ َ ُ َ َ ْ ُ َّ َ َ َ َ ُ َ
ِ
laki yang melakukan perjalanan jauh sampai kusut tampangnya ؟كِل ِ لذ باجتسي نىأف ،ِمارلاب يِذغو
dan penuh debu, ia mengangkat tangannya ke langit sambil berseru, “Wahai manusia, sesungguhnya Allah itu baik dan tidak menerima
“Ya Rabbi, Ya Rabb.” Sementara makanannya, minumannya, dan kecuali yang baik. Sesungguhnya apa yang Allah perintahkan
pakaiannya adalah haram. Iapun dikeyangkan dari sesuatu yang kepada orang mukmin itu sama sebagaimana yang diperintahkan
haram. Maka bagaimana akan dikabulkan doanya. kepada para Rasul. Allah Ta’ala berfirman, ‘Wahai para Rasul,
Dan dalam hadits Salman, Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wasallam makanlah makanan yang baik dan kerjakanlah amalan shalih’
bersabda, “Sesungguhnya Allah Maha Pemalu lagi Mulia, malu (QS. Al Mu’min: 51). Alla Ta’ala berfirman, ‘Wahai orang-orang
Wahabi Menuduh 186 Santri Menjawab Wahabi Menuduh 187 Santri Menjawab