Page 150 - just duit_Spread
P. 150
a Sebaliknya, anak si rohaniwan tadi, katakan namanya si Naif
yang terbiasa bertingkah laku baik, sopan, ramah, sabar dan saleh,
selama tiga bulan tinggal bersama dengan keluarga si Dogol, yang
setiap hari tidak pernah absen dari berjudi dan mabuk-mabukan,
pornografi dan sex bebas dilakukan dengan terbuka di rumah
maupun lingkungan sekitar. Pertanyaan saya: Apakah setelah tiga
bulan, si Naif itu tidak akan tertular kebiasaan buruk itu, mini-
mal ikut mencoba-coba, atau ia tidak terpengaruh sania sekali?
Saya tidak tahu jawaban anda, tapi kalau menurut saya, si Dogol
berkemungkinan kecil untuk berubah menjadi baik, karena ibarat
cat warna hitam seliter diberi cat warna putih lOOcc tidak akan
membuatnya menjadi abu-abu, apalagi putih. Paling hebat, si Dogol
hanya menahan diri untuk mengurangi perilaku buruknya di dalam
rumah, karena mungkin malu hati dengan keluarga rohaniwan itu,
namun tidak menjamin bahwa ia tidak akan pergi ke lingkungan bu-
ruknya ketika di luar rumah.
Namun untuk si Naif, saya sangat yakin bahwa ia akan tertular
dengan perilaku buruk keluarga si Dogol, minimal dia akan men-
coba menikmati suguhan yang ada di depan matanya dan di ling-
kungan sekitarnya, karena nampaknya enak dan nikmat. Setelah itu,
kebiasaan itu bisa menjadi permanen (ketagihan) atau bisa tidak, ter-
gantung berapa kuat karakter dan iman si Naif itu, tapi sekali lagi,
sekurang-kurangnya dia akan terlibat dalam salah satu perilaku bu-
ruk di atas, karena ibarat seliter cat berwarna putih, jika dimasukkan
lOOcc cat berwarna hitam, pasti akan menjadi berwarna gelap, mi-
nimal berwarna abu-abu.
Maknanya? Berbuat baik itu susahnya setengah mampus. Apalagi
terus bersikap konsisten sampai ajal tiba, itu perlu perjuangan dan
pengorbanan serius. Namun untuk berbuat jahat (atau amoral)
sangat mudah. Ibaratnya, jerami kering disiram bensin, kemudian
disulut api, pasti akan terbakar! Mengapa demikian? Karena satu, si-
fat dasar manusia itu jahat, atau bertendensi jahat. Kedua, tindakan
amoral itu biasanya lebih enak dan nikmat (sekalipun mungkin ber-
sifat sementara), dibandingkan berbuat saleh. Jadi, bisa saja orang
berkata, "Free sex, siapa takut?"
134

