Page 147 - just duit_Spread
P. 147
surut, artinya hukum itu bisa menjangkau penjahat yang kasusnya
terjadi di masa lalu, karena memang di masa kemarin itulah nyaris
semua koruptor bisa bebas merdeka dari jangkauan hukum karena
hukum diberangus. Bayangkan, sebagai negara dengan predikat ter-
korup nomor wahid di Asia, namun tidak ada seorang koruptor pun
yang dihukum berat. Aneh kan? Masak iya, di negara yang padat ko-
ruptor bisa tidak ada koruptor kakap yang dihukum?
Mudah-mudahan dengan penerapan sanksi hukuman mati, para
koruptor itu berhenti korupsi, dan 'jentik-jentik atau larva koruptor'
berhenti transformasi menjadi nyamuk koruptor. Dan saran saya, be-
gitu undang-undang itu ada, segera tangkap, adili, dan hukum mati
beberapa sampel koruptor yang paling kakap dan mencolok sebagai
shock therapy.
Saya tahu bahwa ide ini akan dikecam oleh banyak orang, antara
lain dari orang atau kelompok yang mengatasnamakan "Pembela
Hak Azasi Manusia", yang berteriak bahwa tindakan-tindakan di atas
'tidak manusiawi' atau 'melanggar hukum', atau 'tidak Pancasilais'
atau 'tidak mencerminkan perilaku orang yang beragama', atau 'tidak
demokratis', dan seterusnya.
Saya tahu bahwa perkaranya dilematis, tetapi itu memang perlu.
Dan tolong pertimbangkan, bahwa secara tidak manusiawi mereka
tega melihat rakyat—sesama manusia dan sesama saudara sebangsa
setanah air—menderita karena jatah uang untuk pemerataan pem-
bangunan dan kesejahteraan rakyat dikorupsi hanya untuk kenikmatan
diri dan kelompok kecilnya sendiri. Karena itu, koruptor kakap layak
dibinasakan.
Keempat, jika pemerintah takut atau tidak mampu menerapkan
semua sistem antikorupsi untuk menyeret koruptor masa lalu, baik
karena mereka telah terlanjur terlalu kuat, sehingga melakukan per-
lawanan melalui aksi teror yang terus-menerus meresahkan masyarakat
dan merongrong stabilitas politik-ekonomi-sosial negara, maka se-
baiknya diumumkan saja bahwa semua kisah KKN masa lalu ditutup
(diputihkan) dan dilupakan per hari ini, dan kita semua bersama-sa-
ma mulai membuka lembaran baru yakni Indonesia bersatu, untuk
mulai membangun bangsa Indonesia yang kompak dan besar. Biar-
131

