Page 144 - just duit_Spread
P. 144

buktikan  bahwa kekayaan yang dimilikinya diperoleh  secara  sah. Jadi
        kalau  ia  tidak  dapat  membuktikannya,  ia  dinyatakan  terbukti  mela-
        kukan korupsi.  Berlainan  dengan yang berlaku di  Indonesia di  mana
         setiap orang meskipun  telah melakukan korupsi,  dianggap bersih da-
         ri  perbuatan  itu,  kecuali Jaksa  Penuntut Umum  dapat  membuktikan
         bahwa dia melakukan korupsi;  padahal hampir dapat dipastikan bah-
        wa  kasus  korupsi  sulit  dibuktikan  karena  siapakah,  misalnya,  yang
         menyuap  pejabat  dengan  meminta  kwitansi?  Bahkan  hampir  tidak
         pernah  uang  korupsi  dalam  bentuk  giro  atau  cek  apalagi  transfer  ke
         rekening  pejabat,  melainkan  tunai,  apakah  rupiah  atau  dollar.  Ke-
         mudian  dana  hasil  korupsi  itu  biasanya  diinvestasikan  dalam  bentuk
         valuta asing,  atau perhiasan,  atau deposito  atas  nama orang lain  (ke-
         luarga  atau  saudaranya),  dan  biasanya  di  bank  luar  negeri.  Atau  dana
         itu dibelikan produk konsumtif (rumah atau mobil) atau dipergunakan
         untuk...kawin  lagi!
            Dari gaya hidup  glamor para pejabat kita,  kita sungguh bertanya-
         tanya, dari mana asal usul kekayaan mereka itu. Tidak mustahil kalau
         masyarakat mencurigai  mereka sebagai koruptor,  karena  gaya hidup
         mereka tidak seimbang dengan  gaji  mereka.  Coba kalkulasi  sendiri,
         jika  sungguh-sungguh  seorang  pejabat  hidup  berdasarkan  gaji  dan
         tunjangannya sebagai pejabat negara, jangankan pejabat eselon satu,
         atau menteri, presiden RI saja tidak mungkin bisa jadi jutawan,  apa-
         lagi menjadi konglomerat; jadi, jika ada pejabat negara yang menjadi
         kaya raya,  apalagi dalam waktu singkat, ha..ha..ha..  pasti punya 'lam-
         pu Aladdin'  atau tuyul,  kalau  tidak boleh  dibilang hasil korupsi.
            Sistem pembuktian terbalik ini sangat efektif karena seseorang ta-
         kut melakukan korupsi.  Sebab  sulit  baginya memberikan penjelasan
         yang memuaskan tentang sumber kekayaannya kalau memang keka-
         yaan  itu  diperolehnya  secara  tidak  sah.  Misalnya  seorang  tertuduh
         memberi  alasan  kekayaannya  diperoleh  melalui  hasil  undian,  maka
         dia  harus  membuktikan  di  mana  dilakukan  undian  itu  dan  berapa
         hasil  yang  diperoleh.  Begitupun  kalau  alasan  yang  diberikan  adalah
         hibah  dari  mertuanya,  maka mertuanya akan diperiksa apakah  betul
         ada  hibah  dan  dari  mana  pula  mertuanya  memperoleh  kekayaan
         yang  dihibahkan  itu.


                                        128
   139   140   141   142   143   144   145   146   147   148   149