Page 141 - just duit_Spread
P. 141

hilang,  melainkan  lebih  rasional  dan  meningkatkan  kemungkinan
            pengurangan  tindak  korupsi.  Sebab,  jika  mereka  tidak  bisa  me-
            menuhi  kebutuhan  minimum   mereka  dengan  gaji,  adalah  logis
            dan  manusiawi  jika  mereka  lebih  mudah  menjadi  koruptor.
            Badan  yang  bertugas  menanggulangi  korupsi  harus  independen
            dan  mempunyai  wewenang  yang  penuh  dalam  menangani  kasus-
            kasus  korupsi,  dari  penyidikan  sampai  penuntutan.  Termasuk  di
            dalamnya  perlindungan  hukum  agar  bebas  dari  intrik  atau  teror
            dari  tersangka  kasus  korupsi,  yang  bisa  saja  menggunakan  uang,
            kekuasaan  atau  relasinya yang mempunyai kekuatan hukum  atau
            senjata,  untuk  menteror  petugas  pemberantas  korupsi.  Sebab  jika
            tidak demikian, sebagai manusia, bisa saja petugas antikorupsi itu
            ciut  nyali  dalam  menjalankan  tugasnya,  karena  takut  ancaman
            Wang  kuat'  yang  mengancam  dirinya  atau  keluarganya.  Sebagai
            tambahan, petugas antikorupsi ini pun harus diawasi, agar jangan
            sampai  dalam  menjalankan  tugasnya  malahan  termakan  suap.
            Sebab  bukan  mustahil  para koruptor  yang menjadi  target  penyi-
            dikan menggunakan  uangnya untuk 'menutup mulut'  orang-orang
            yang  bertugas  menyidiknya.
            Partisipasi masyarakat, lembaga-lembaga antikorupsi, media massa
            harus berperan aktif mengamati dan mencegah gejala-gejala praktik
            korupsi.
            Peraturan perundangan pemberantasan korupsi yang jelas dengan
            sanksi yang menimbulkan kejeraan serta proses peradilannya yang
            cepat,  dan  transparan.
            Strategi menanggulangi korupsi haruslah secara konsepsional, kom-
            prehensif mengingat  sumber  korupsi  yang  multidimensional.  Apa-
            lagi  karena  korupsi  di  Indonesia  telah  berurat-berakar  dan  me-
            rambah  ke  mana-mana,  sehingga  diperlukan  bukan  hanya  ilmu
            hukum,  melainkan  juga  common  sense  untuk  mengungkap  ko-
            ruptor  dan  kaki-tangannya.  Misalnya,  jika  ada  tersangka  korup-
            tor  kakap  yang  secara  'de facto"  terlibat  kasus  korupsi  dan  telah
            menjadi  rahasia  umum,  namun  ketika  kasusnya  diungkap,  lantas
            banyak  orang  penting  (apakah  di  pemerintahan  ataukah  tokoh
            masyarakat,  atau  pengamat)  yang  berbunyi  nyaring  membela  ter-
            sangka korupsi  tersebut—tentunya  dengan  berbagai  alasan  bom-


                                       125
   136   137   138   139   140   141   142   143   144   145   146