Page 138 - just duit_Spread
P. 138

(bribery)  dimaksudkan  untuk  mempercepat  yang lambat,  memudah-
         kan  yang  susah,  atau  memungkinkan  yang  tidak  mungkin.  Misalnya
         untuk mengurus  dokumen  atau  hal  tertentu  diberlakukan  aturan  (re-
         gulasi,  prosedur)  yang  berbelit-belit  dengan  melewati  banyak  meja
         (karena  instansi  tersebut  terlalu  banyak  pegawainya  sehingga  perlu
         diatur  pembagian  tugas  agar  semua  orang  kebagian  pekerjaan)  serta
         harus  menyiapkan  dokumen  yang  tidak  perlu  atau  semi  perlu,  se-
         hingga dalam  prosesnya  memakan  waktu yang  lama dan  melelahkan,
         serta  berkemungkinan  besar  gagal  karena  persyaratan  yang  tidak
         lengkap.
           Nah,  untuk  mempersingkat  waktu,  masyarakat  atau  pengusaha
         yang berprinsip time is money memberikan "uang pelicin"-agar proses
         dipercepat  atau  dipastikan  keberhasilannya.  Nah  berawal  dari  sana,
         untuk  selanjutnya  membudayakan  perilaku  "pungli"  (pungutan  liar)
         yang  "wajib"  diberikan  oleh  masyarakat  jika  ingin  mendapat
         pelayanan  dari  pejabat  pemerintah.
            Hal itu mudah terjadi di  Indonesia karena sistem remunerasi yang
         buruk  sehingga  pegawai  negeri  tidak  dapat  hidup  layak  kalau  hanya
         mengandalkan  gaji  resmi.  Bayangkan,  bagaimanakah  pelayan  publik
         kita  (apakah  pegawai  negeri  atau  polisi  atau  tentara)  bisa  hidup  te-
         nang,  tenteram,  dan  bisa  melayani  masyarakat jika  gaji  mereka  kecil
         dan  tidak  mencukupi  untuk  memenuhi  kehidupan  yang  layak  bagi
         mereka  dan  keluarga?  Jika  mereka  berbudi  luhur,  pilihan  mereka
         adalah  "harus  ngobyek  lagi  di  luar  jam  kerja",  apakah  menjadi  tu-
         kang ojek,  atau berdagang apa saja. Jika mereka manusia kebanyakan,
         pilihan  termudah  adalah  melakukan  perilaku  korup.
            Saran  saya:  tingkatkan  gaji  dan  tunjangan  kesejahteraan  mereka
         secepatnya! Ambillah dananya dari penerimaan pajak.  Seleksi ulanglah
         para  pelayan  publik  itu.  Yang  tidak  bisa  atau  tidak  mau  melayani
         masyarakat  secara  baik  dan  benar,  pecatlah.  Jika jumlah  mereka  ter-
         lalu  banyak,  pecatlah yang  tidak perlu.  Dan  mereka yang  tinggal,  ba-
         yarlah  dengan  baik sesuai  kapasitas  dan  kontribusi  mereka.  Sebab ji-
         ka  tidak  demikian,  jika  pemerintah  menggaji  pelayan  publik  secara
         ala kadarnya sehingga mereka hidup  berkekurangan,  mereka terpaksa
         berperilaku  korup  untuk  dapat  hidup  layak.


                                        122
   133   134   135   136   137   138   139   140   141   142   143