Page 74 - just duit_Spread
P. 74

berada  (exist)—lahir,  makan,  kerja  rutin,  tidur;  balita,  remaja,  de-
          wasa,  menikah,  melahirkan,  membesarkan  anak,  manula,  mati—
          tidak  berbeda  dengan  kehidupan  hewan.
             Kalau  saya  ditanya,  apakah  kehidupan  yang  adem-ayem  dan  tak
          bertujuan  seperti  itu  adalah  lebih  benar  atau  lebih  baik  dibandingkan
          dengan kehidupan yang berambisi dan penuh perjuangan,   saya tidak
          bisa  menjawab.  Menurut  hemat  saya,  itu  tergantung  pada  individu
          masing-masing,  karena  kedua-duanya  tidak  bisa  dikatakan  benar
          atau salah,  baik atau buruk,  melainkan lebih  tepatnya,  cocok atau ti-
          dak cocok dengan kepribadian masing-masing individu. Ada individu
          yang  lebih  senang  dengan  kehidupan  model floating atau  ala  kadar-
          nya,  karena  lebih  tenteram  dan  sedikit  gejolak.  Ada  individu  yang
          gemar tantangan,  serta menikmati  gejolak romantika kehidupan  de-
          mi obsesi mencapai tujuan besar tertentu dalam kehidupannya.
             Adapun  mengenai  "Faktor  Kesempatan",  saya cenderung  menga-
          takannya  sebagai  sesuatu  yang  lebih  dominan  dipengaruhi  oleh  fak-
          tor eksternal, yakni yang melibatkan pihak lain,  baik itu berupa ma-
          nusia lain, hukum manusia, hukum alam, sumber daya, dan sebagai-
          nya,  yang  celakanya  tidak  banyak  yang  bisa  kita  kuasai  atau  ken-
          dalikan dengan kekuatan  individu  manusia sendiri.
             Kalau  saya  umpamakan  bahwa  hidup  itu  seperti  bermain  biliar
          (bola sodok),  maka jika pemainnya hanya satu  orang,  orang itu bisa
          menghitung  dan  menganalisis  efek  pantulan  bola  atas  sodokan  bola
          putih secara matematis, misalnya apakah bola nomor lima belas akan
          masuk lobang atau tidak jika bola nomor satu di sebelahnya dibentur
          oleh  bola  putih;  namun  jika  bola-bola  di  meja  biliar  itu  dibentur
          oleh  banyak  bola  putih  (seharusnya  hanya  ada  satu  bola  putih  yang
          disodok  secara bergantian,  namun  dalam  analogi  ini  saya  contohkan
          demikian)  oleh  banyak  pemain  yang  mempunyai   minat  dan  ke-
          mampuan    yang  berbeda-beda  sekaligus,  maka  pemain  andal  kelas
          dunia  sekalipun  tidak  lagi  bisa  memprediksi  bola  mana  yang  akan
          masuk atau tidak masuk lobang atas sodokannya, karena bisa saja se-
          belum  ia  menyodok,  bola  putihnya  telah  terbentur  bola  lain  entah
          dari  arah  mana  dan  oleh  siapa.


                                         58
   69   70   71   72   73   74   75   76   77   78   79