Page 148 - Bahasa_Indonesia_BG_KLS_IV_Rev
P. 148
C. Materi Esensial
C. Mat eri E sensia l
Selain materi yang terdapat pada Buku Siswa, guru dapat membaca materi berikut
untuk menguatkan pemahaman konsep tentang keanekaragaman hayati, sumber
daya alam, serta mata pencaharian dan profesi.
1. Tingkat Keanekaragaman Hayati
a. Keanekaragaman Hayati Tingkat Gen
Terjadi pada tingkat populasi yang sama yang menyebabkan adanya variasi dan
kerap disebut dengan varietas. Keanekaragaman genetik terjadi karena dua faktor,
yakni adaptasi makhluk hidup terhadap lingkungannya dan adanya perkawinan.
Peningkatan keanekaragaman hayati tingkat gen, dapat terjadi lewat persilangan
antarorganisme atau spesies dengan sifat berbeda serta pembudidayaan hewan dan
tumbuhan liar oleh manusia alias (domestikasi). Karakteristik keanekaragaman pada
tingkat genetik cukup mudah dikenali dengan ciri-ciri yang:
1) memiliki variasi,
2) nama ilmiah sama, serta
3) perbedaan morfologi yang tidak terlalu mencolok.
Semakin beragam keanekaragaman genetik suatu populasi, maka menunjukkan
semakin besar kemampuan populasi tersebut beradaptasi terhadap lingkungan
sekitarnya.
Contoh:
1) Padi (Oryza sativa) dengan varietas padi rojolele, padi ciherang, padi ciliwung.
2) Mangga (Mangifera indica) dengan varietas mangga arumanis, mangga manalagi,
mangga golek.
3) Anjing (Canis familiaris) dengan ras anjing golden retriever, anjing bulldog, anjing
german shepherd.
4) Kucing (Felis catus) dengan ras kucing anggora, kucing persia, kucing sphinx.
b. Keanekaragaman Hayati Tingkat Spesies
Keanekaragaman tingkat spesies dapat ditemukan pada kelompok berbagai spesies
makhluk hidup dalam genus atau famili yang sama di suatu tempat. Biasanya, semakin
jauh dari kehidupan manusia, keanekaragaman tingkat spesies juga semakin tinggi.
136 Panduan Guru Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial untuk SD/MI Kelas IV (Edisi Revisi)