Page 15 - Bahasa_Indonesia_BG_KLS_IV_Rev
P. 15
2. Asesmen Formatif
a. Asesmen formatif bisa diukur di tengah atau di akhir setiap bab untuk
mengetahui pemahaman peserta didik terhadap topik dan kosakata, teori
struktur bahasa dan ejaan, atau materi lain yang menjadi fokus pada bab
tersebut. Pemahaman tersebut dapat didokumentasikan dalam catatan
guru seperti contoh di bawah ini.
Tabel 2 Contoh Pemetaan Hasil Asesmen Formatif di Bab I
No. Nama Nilai Peserta Didik
Peserta
Didik Memahami Mengucapkan Menulis dengan
Permasalahan Kata-Kata yang Kosakata Baru
Tokoh Cerita Panjang dan Kalimat
Transitif/
Intransitif
1.
2.
3.
dst.
4: Sangat Baik 3: Baik 2: Cukup 1: Kurang
b. Asesmen formatif dapat berupa dokumentasi hasil karya peserta didik,
lembar kerja peserta didik, atau proyek kelas.
Catatan
1. Perhatikan apakah ada peserta didik yang mengalami kendala
penglihatan, pendengaran, berbicara, atau kendala fisik dan
psikologis lain yang bisa berpengaruh pada berkembangnya
kecakapan berbahasa. Konsultasikan kepada orang tua, kepala
sekolah, atau ahli jika diperlukan.
2. Dengan merujuk kepada Capaian Pembelajaran dan tujuan
pembelajaran, guru bisa memutuskan kriteria yang dipandang
tepat dalam pembuatan rubrik.
3. Rubrik bisa pula dibuat untuk memetakan minat peserta
didik, misalnya apakah ia kurang menyukai, cukup menyukai,
menyukai, atau sangat menyukai kegiatan tertentu. Kriterianya
adalah sikap positif dan tingkat antusiasme peserta didik saat
mengikuti proses pembelajaran.
Panduan Umum | 7