Page 97 - Pendidikan Pancasila BG KLS 6
P. 97
Apersepsi
Guru mengajak peserta didik bersiap memasuki pembahasan Pancasila
sebagai ideologi bangsa dalam bentuk analogi, yaitu tentang tukang masak
yang setiap akan memasak sudah memiliki rencana atau ide-ide dan cara
untuk mewujudkannya. Ide tersebut terlaksana karena tukang masak tersebut
meyakini manfaat dari masakannya dan tahu pasti cara atau prosedur
memasaknya.
Proses Pembelajaran
Guru mengajak peserta didik membentuk kelompok kecil terdiri atas 3 anak.
Di dalam kelompok, peserta didik melakukan eksperimen untuk memahami
makna ide-ide atau gagasan bagi terlaksananya suatu rencana atau tercapainya
tujuan.
Guru meminta sebagian kelompok memiliki suatu cita-cita dan
mempersilakan kelompok tersebut merancang cara dan upaya untuk mencapai
cita-cita tersebut. Kepada sebagian kelompok yang lain, guru meminta mereka
untuk tidak memiliki cita-cita dan mengajak mereka membayangkan apa yang
dilakukan oleh kelompok yang tidak memiliki cita-cita.
Eksperimentasi ini dibatasi waktu 10‒15 menit. Setelah itu, guru
memandu diskusi dengan meminta kelompok-kelompok yang punya cita-cita
menyampaikan kerja kelompok mereka, yaitu cara dan upaya yang mereka
lakukan untuk meraih cinta-cita. Selanjutnya, guru mempersilakan kelompok
yang tidak bercita-cita menyampaikan hasil kerja kelompok mereka.
Setelah semua kelompok menyampaikan pendapat kelompok masing-
masing, guru mengajak peserta didik bersama-sama membandingkan
perbedaan pendapat antara kelompok bercita-cita dan kelompok tidak bercita-
cita. Peserta didik didorong untuk menganalisis pentingnya memiliki cita-cita,
yaitu memberikan dorongan positif bagi suatu kemajuan.
Guru membimbing peserta didik memasuki materi esensial tentang
Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa dan negara. Sebuah bangsa
terdiri atas banyak warga. Untuk mencapai cita-cita atau tujuan bersama, tentu
Panduan Khusus Bab 2 Mengamalkan Pancasila untuk Kebahagiaan Bersama 85