Page 4 - Orasi Ilmiah Prof. Baharuddin
P. 4
Konsep manajemen strategik di Indonesia sebenarnya sudah dikenal dan
dterapkan di lingkungan militer pada tahun 1970-an. Pada masa itu militer
Indonesia Angkatan Bersenjata Republik (ABRI) telah mempunyai konsep
tentang pertahanan negara yang dikenal dengan Sisrenstra-Han-Neg (Sistem
Perencanaan Strategis Pertahanan Negara). Analisis lingkungan, pemilihan
strategis, implementasi, prioritas dan evaluasi menjadi acuan utama dalam
penyusunan sistem perencanaan tersebut. Akan tetapi tidak semua lembaga
pemerintahan di Indonesia menerapkan sistem perencanaan strategis tersebut.
Berkembangnya manajemen strategik di lingkungan organisasi
pemerintahan disebabkan adanya perubahan besar, yaitu reformasi (akhir tahun
1990-an) yang mengakibatkan perubahan-perubahan mendasar dan
menyeluruh dalam sistem pemerintahan di Indonesia. Era reformasi pada
dasarnya adalah perubahan pemerintahan ke arah yang lebih demokratis
(demokratic governance). Pemerintahan demokratis didasarkan dan
dilaksanakan dengan prinsip supremasi otoritas politik (civilian supremacy),
mekanisme checks and balances dan tersedianya instrumen transparansi
kebijakan. Di Indonesia era perubahan ini juga disertai perubahan sistem
pemerintahan (dari sentralisasi ke desentralisasi), sistem pemilu dan kepartaian
(pemilu langsung dan multi partai), dan sistem perencanaan pembangunan, hal
ini diharapkan dalam rangka mengantisipasi perubahan yang ada sekaligus
berupaya pula meningkatkan kinerja pemerintah. Desentralisasi atau biasa
disebut otonomi daerah, yang dilandasi semangat perubahan, telah
menunjukkan adanya keinginan kuat pemerintahan Indonesia mengantisipasi
perubahan ini serta berusaha memperbaiki dalam memberikan pelayanan
kepada masyarakat.
Selain perubahan di Indonesia yang secara signifikan ditandai dengan era
reformasi, perubahan yang lebih luas sebenarnya juga sudah terjadi diseluruh
dunia, yang lebih dikenal dengan globalisasi. Hal tersebut secara langsung
maupun tidak juga ikut andil dalam penerapan manajemen strategik di
lingkungan organisasi-organisasi pemerintahan. Perubahan global yang cepat
menuntut kecekatan pemerintah dalam menyusun program kerjanya disesuaikan
dengan perubahan yang terjadi. Diketahui bahwa perubahan-perubahan
globalisasi yang telah terjadi tersebut menjadi pertimbangan penting bagi
organisasi dalam menentukan visi dan misinya. Dengan demikian organisasi
akan dapat bertahan terus (survive) dan sekaligus diharapkan dapat
meningkatkan kinerjanya di masa mendatang.
Menyadari perubahan global yang cepat dan melibatkan banyak aspek
kehidupan tersebut, maka perlu membuat perubahan yang berdampak positif
melalui suatu model strategis guna mengantisipasi masa depan yang digunakan
sebagai analisis organisasi-budaya dan misi, pengembangan visi dan strategi.
Sehingga secara praktis model tersebut dijabarkan dalam tahap implementasi,
yang di dalamnya juga terdapat cara mengevaluasi dalam pelaksanaan Morrison
dan Wilson, (2005).
Berubahnya kondisi lingkungan tersebut juga diikuti oleh perubahan
wawasan, pemikiran dan tuntutan masyarakat. Organisasi pemerintahan selama
ini membuat hasil atau produk yang kurang mendapat respon yang positif dari
masyarakat sebagai konsumen (customer). Kebijakan-kebijakan pemerintah
masih dirasa kurang menyentuh langsung kepada masyarakat sehingga
3

