Page 8 - Orasi Ilmiah Prof. Baharuddin
P. 8

Sistem penilaian dapat mendukung secara langsung tercapainya tujuan
                         organisasi  atau  perusahaan  melalui  peningkatan  kinerja  karyawan
                         (Pegawai).
                  Hadirin yang saya hormati
                  Kepemimpinan
                             Selama  beberapa  tahun,  (teori)  kepemimpinan  dipelajari  secara
                      meluas  dalam  berbagai  konteks  dan  teori.  Dalam  penelitian  ini  yang
                      menggunakan  konsep  kekuasaan  dan  kepemimpinan,  perlu  dijelaskan
                      secara  tegas  mengenai  perbedaan  dua  konsep  tersebut,  sebab
                      dimungkinkan adanya kerancuan keduanya. Memang konsep kekuasaan dan
                      kepemimpinan mempunyai jalinan yang sangat erat. Menurut Robbins (2001)
                      antara  kekuasaan  dan  kepemimpinan  mempunyai  keterkaitan,  namun
                      demikian juga terdapat perbedaan yang tegas. Kekuasaan merupakan alat
                      pemimpin  untuk  mencapai  tujuan  organisasi.  Pemimpin  berusaha  menuju
                      pada pencapaian tujuan organisasi, dan kekuasaan merupakan sarana atau
                      alat  untuk  pencapaian  tersebut.  Secara  mendasar  perbedaan  antara
                      kekuasaan  dan  kepemimpinan  ada  dua  hal,  pertama,  berkaitan  dengan
                      pencapaian  tujuan.  Kepemimpinan  selalu  dikaitkan  dengan  pencapaian
                      tujuan organisasi, sedangkan kekuasaan tidak berhubungan dengan hal itu.
                      Kedua,  menyangkut  pola  atau  arah  pengaruh.  Kepemimpinan  pola
                      pengaruhnya  adalah  dari  atas  ke  bawah  (atasan  kepada  bawahan)
                      sedangkan  kekuasaan  tidak  membentuk  pola  baku  seperti  itu.  Kekuasaan
                      tidak terikat pada pola struktural atas-bawah, tetapi dapat terjadi antar struktur
                      yang selevel.
                             Dalam  beberapa  kasus,  kepemimpinan  dipandang  sebagai  sebuah
                      proses.  dalam  kasus  lain  kepemimpinan  dipandang  sebagai  persoalan
                      memahami orang. Ada dua kecenderungan utama yang berkembang dalam
                      kajian  mengenai  teori  kepemimpinan  Homer,  (1997).  Kecenderungan
                      tersebut adalah ; pertama, kecenderungan mengenai atribut atau sifat dari
                      pemimpin  besar  (sukses).  Kecenderungan  ini  membedakan  antara  sifat
                      pemimpin  dan  pengikut.  Masalah  kepribadian,  fisik  dan  mental  menjadi
                      masalah utama dalam mendefinisikan seorang pemimpin.
                             Kedua, adalah kecenderungan mengkaji kepemimpinan dari perilaku
                      pemimpin  untuk  melihat  keberhasilannya,  bukan  pada  bagaimana
                      seharusnya kelihatan bagi orang lain. Kecenderungan kedua ini menekankan
                      pada konteks organisasi kepemimpinan; bagaimana hubungan pemimpin dan
                      struktur; dalam team ; dan apa saja yang dilakukan agar kepemimpinannya
                      dapat berhasil dalam konteks-konteks yang ada. Dengan dua kecenderungan
                      tersebut di atas teori kepemimpinan dapat dikelompokkan dan dipetakan.
                      1.  Teori Atribut Pemimpin
                                Dalam     kelompok      ini   juga   membuat      definisi   mengenai
                         kepemimpinan  menurut  beberapa  peneliti.  Menurut  Winardi  (1998)
                         pemimpin  adalah  seseorang  yang  karena  kecakapan-kecakapan
                         pribadinya dengan atau tanpa pengangkatan resmi dapat mempengaruhi
                         kelompok yang dipimpinnya untuk mengarahkan usaha bersama ke arah
                         pencapaian sasaran-sasaran tertentu.
                                Menurut Gibson, Ivancevich dan Donnelly, dalam Anoraga, (1995)
                         di  dalam  mempelajari  kepemimpinan  ada  banyak  teori  yang  dapat




                                                            7
   3   4   5   6   7   8   9   10   11   12   13