Page 47 - ORASI ILMIAH PROF. DR. POPPY ANDI LOLO SH. MH.
P. 47

46







                                adalah lebih luas dan dinamis sifatnya tergantung pada tempat dan
                                waktu  sesuai  dengan  perasaan  hukum  yang  hidup  dalam
                                             52
                                masyarakat” .

                               Karena  itu,  dalam  pandangan  kriminologi,  kejahatan  bukan  saja


                        ditentukan     perumusannya        berdasarkan       undang-undang        semata

                        sebagaimana  paradigma  hukum  pidana,  akan  tetapi  ditentukan  pula  oleh


                        pandangan  objektif  masyarakat  terhadap  suatu  perbuatan  menyimpang.

                        Teori  ini  mengacu  pada  teori  Sutherland  dan  Creesey  yang  menyatakan

                        bahwa “ hukum pidana bertujuan sebagai ‘as deterrent  “ Selain itu, merujuk
                                                                                  53

                        pada  teori H.L. Paker yang menempatkan sanksi sebagai bagian dari paham

                                                       54
                        “punishment  and  treatment. .  Selanjutnya,  tujuan  pemidanaan  melalui

                        penetapan  sanksi  pidana  dikemukakan  pula  oleh  Lamintang  setelah

                        menghimpun pendapat beberapa ahli hukum pidana yaitu: (1) memperbaiki


                        pribadi penjahat (represif) (2) membuat orang lain menjadi jera (represif), (3)

                        membuat penjahat menjadi tidak berdaya melakukan kejahatan (4) membuat


                                                                             55
                        orang lain tidak melakukan kejahatan (Preventive) . Penerapan sanksi pada
                        pelaku  Tindak  Pidana  Perdagangan  Orang  (TPPO)  yang  selama  ini


                        tampaknya  belum  mampu  menjadi  sarana  efektif  penghapusan  Tindak

                        Pidana Perdagangan Orang (TPPO) sebagai kejahatan sehingga diperlukan


                        analisis  kriminologis  terhadap  putusan–putusan  pengadilan  apakah  telah


                               52   Lihat  ulasan  lebih  jauh  tentang  Tinjauan  Kejahatan  secara  Kriminologis  dalam
                        buku Muhadar “Viktimisasi Kejahatan Pertanahan, LaksBang, Edisi Revisi, Cet. II, 2006, h.
                        29-35.
                               53   Dikutip  dari  Buku  Solehuddin,  Sistem  Sanksi  Dalam  Hukum  Pidana:  Ide  Dasar
                        Double Track System dan Implementasinya, PT. RajaGrafindo, Jakarta, 1992, h. 6.
                               54     Dikutip  dari  buku  Muladi  dan  Barda  Nawawi  Arief  berjudul  “Kebijaan  Pidana,
                        1992, h. 6.
                               55  Dikutip dari buku P.A.F. Lamintang, Dasar-Dasar Hukum Pidana Indonesia, Sinar
                        Baru, Bandung, 1984, h.
   42   43   44   45   46   47   48   49   50   51   52