Page 48 - ORASI ILMIAH PROF. DR. POPPY ANDI LOLO SH. MH.
P. 48
47
menjadi faktor kriminogen sehingga sulit dihentikan. Oleh karena itu untuk
mengetahui faktor-faktor kriminogen diperlukan penelitian empirik sekaligus
sebagai bagian dari analisis kondisi faktual yang nantinya dijadikan dasar
upaya penegakan hukum dalam perspektif krimonologi. Teori yang relevan
dan menjadi applied theory sebagaimana dikemukakan oleh Soerjono
Soekanto tentang faktor-faktor yang mempengaruhi penegakan hukum (law
enforcement).
Menurut Soerjono Soekanto terdapat beberapa faktor mempengaruhi
penegakan hukum yaitu: (1) faktor hukumnya sendiri (2) faktor penegak
56
hukum (3) sarana atau fasiltas (4) faktor masyarakat (5) faktor kebudayaan .
Semua faktor tersebut menjadi faktor yang mempengaruhi penerapan sanksi
hukum tindak pidana perdagangan orang sehingga tidak dapat menjadi
sarana atau instrumen penghapusan Tindak Pidana Perdagangan Orang
(TPPO) sebagai kejahatan. Karenas itu, hasil analisis faktor kriminogen akan
diperoleh sejumlah data sejauhmana efek penerapan sanksi pidana bagi
pelaku kejahatan Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) yang dari fakta
tersebut akan menjadi acuan untuk merumuskan kembali sanksi yang
relevan sehingga dari peningkatan sanksi akan meningkatkan kualifikasi
kejahatan Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) sebagai extra ordinary
crime dalam masyarakat. Hal ini diperlukan mengingat secara teoretik untuk
memberantas suatu kejahatan perlu melibatkan moralitas masyarakat
sebagai acuan. Karena salah satu unsur faktor kriminogen kejahatan dalam
56
Dikutip dari buku Soerjono Soekanto berjudul “Faktor-Faktor yang Mempengaruhi
Penegakan Hukum, PT. RajaGrafindo Persada, Jakarta, 1983, h. 5.