Page 56 - ORASI ILMIAH PROF. DR. POPPY ANDI LOLO SH. MH.
P. 56
55
antara teori dengan praktik (studi kasus) maka peneliti menetapkan sifat
penelitian eksplanatori (explanatory case study) untuk menjawab rumusan
masalah. Sifat penelitian ini menurut penulis tepat digunakan mengingat
perdagangan orang sebagai extra ordinary crime di Indonesia sudah meluas
dan terorganisir secara rapi sehingga sulit untuk diungkap.
C. Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian ini adalah Kota Makassar sebagai lokasi penelitian
utama dan dijadikan sampel dari beberapa kota di Indonesia yang menjadi
kantong-kantong Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO), seperti,
Manado, Surabaya, Batam, Entikong. Ketiga lokasi penelitian ini menjadi
lokasi penelitian pendukung dan tidak menutup kemungkinan daerah lain
sebagai sampel lokasi agar sesuai dengan kebutuhan pengambilan data
penelitian.
D. Populasi dan Sampel
Populasi dalam penelitian ini adalah semua korban Tindak Pidana
Perdagangan Orang (TPPO), aparat penegak hukum (polisi, jaksa dan
hakim), Perusahaan Jasa Tenaga Kerja dan tokoh-tokoh masyarakat.
Sampel penelitian adalah untuk korban Tindak Pidana Perdagangan Orang
(TPPO) sebanyak 15 orang, penyidik 5 orang, Jaksa 5 orang dan Hakim 5
orang dan Pengusaha Jasa Tenaga Kerja 10 orang. Teknik penarikan
sampel untukl semua responden menggunakan purposive sampling (sampel
bertujuan). Total sampel dalam penelitian ini sebanyak 40 orang. Adapun
dari judul Buku Case Study Research:Design and Metohs: SAGE Publications, Inc.
California, 1989, p. 15.