Page 78 - ORASI ILMIAH PROF. DR. POPPY ANDI LOLO SH. MH.
P. 78

77







                               Usaha  menanggulangi  kejahatan  perdagangan  orang  memerlukan


                        sumber daya  yang  besar  dan  waktu  yang  lama,  apalagi  perdagangan  orang

                        merupakan kejahatan transnasional yang terorganisir. Diperlukan konsolidasi


                        antara  unsur-unsur  penyelenggara  negara  dan  juga  kerja  sama  dengan

                        negara-negara  lain  agar  upaya-upaya  penanggulangan  perdagangan  orang


                        dapat berjalan dengan efektif. Dengan usaha bersama diupayakan dengan

                        diberlakunyan     Undang-Undang         Nomor  23  Tahun  2002  tentang


                        Perlindungan Anak, Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 59 Tahun 2002

                        tentang Rencana Aksi Nasional (RAN) Penghapusan Bentuk-Bentuk Pekerjaan


                        Terburuk  untuk  Anak,  Keputusan  Presiden  (Keppres)    Nomor  87  Tahun

                        2002  tentang  Rencana  Aksi  Nasional  Penghapusan  Eksploitasi  Seksual

                        Komersil  Anak,  dan  Keppres  Nomor  88  Tahun  2002  tentang  Rencana  Aksi


                        Nasional Penghapusan Perdagangan Perempuan dan Anak,  serta aksi-aksi

                        nyata  dari  sektor-sektor  terkait,  Lembaga  Swadaya  Masyarakat  (LSM),


                        organisasi kemasyarakatan, kepolisian, dan lain-lain, maka pada akhir bulan

                        Juni Tahun 2003 Indonesia telah naik ke peringkat kedua, satu tingkat lebih


                        baik, ini awal yang baik dari sebuah komitmen bangsa Indonesia.

                               Perdagangan  orang  telah  dikriminalisasi  dalam  hukum  positif  di


                        Indonesia.  Kejahatan  perdagangan  orang  disebut  secara  eksplisit  dalam

                        Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP) dan Undang-Undang Nomor


                        39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia  (HAM) sebagai berikut. Dalam

                        Pasal  297  Kitab  Undang-Undang  Hukum  Pidana  (KUHP)  menyatakan

                        bahwa “perdagangan wanita (umur tidak disebutkan) dan perdagangan anak-
   73   74   75   76   77   78   79   80   81   82   83