Page 79 - ORASI ILMIAH PROF. DR. POPPY ANDI LOLO SH. MH.
P. 79
78
anak laki-laki yang belum dewasa, diancam dengan pidana penjara paling
lama enam tahun" . Rumusan pasal ini merupakan kategori normatif oleh
77
undang-undang pidana. Selanjutnya, dalam Pasal 65 Undang-Undang Nomor
39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia (HAM) menyatakan bahwa:
"Setiap anak berhak untuk memperoleh perlindungan dari kegiatan eksploitasi
dan pelecehan seksual, penculikan, perdagangan anak, serta dari berbagai
bentuk penyalahgunaan narkotik, psikotropika, dan zat adiktif lainnya. Dalam
Pasal 65 di atas tidak ada sanksi yang tercantum bagi pelanggar pasal ini
dan atau kaki tangannya, Walaupun perdagangan telah dinyatakan secara
eksplisit telah dikriminalisasi, tetapi tidak ada definisi resmi tentang
perdagangan di dalam Pasal 297 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana
(KUHP) atau di dalam Undang-Undang Nomor 39 Tahun 1999 tentang Hak
Asasi Manusia, sehingga dalam praktiknya pasal-pasal ini sulit untuk
digunakan. Di samping itu, pasal-pasal ini fidak memberikan perlindungan bagi
korban dan saksi-saksi, serta kompensasi untuk korban. Dengan sudah
disahkannya Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2007 tentang
Pemberantasan Tindak Pidana Perdagangan Orang (PTPPO), maka
masalah yang disebutkan di atas telah dapat teratasi.
Rumusan substansi hukum tersebut mengatur secara tegas
perbuatan-perbuatan yang terkait dengan perdagangan orang yang secara
substansi melanggar hak asasi manusia. Pengaturan tersebut secara
normatif telah maju dan perlindungan terhadap hak asasi manusia
merupakan politik hukum yang responsif. Meskipun demikian, secara
krimininologi belum mampu menjadi instrumen yang mampu menanggulangi
kejahatan perdagangan orang. Karena intensitas kejahatan secara sosiologis
semakin meningkat, maka regulasinya juga semakin meningkat. Dengan
semakin, kebijakan hukum pemerintah (hukum pidana) terhadap kejahatan
tersebut telah mendapatkan respons positif sebagai tindak lanjut dari
77 Lihat Penjelsan pasal –demi pasal oleh R. Soesilo tentang KUHP lengkap dengan
penjelasannya, Politea, Bogor.