Page 84 - ORASI ILMIAH PROF. DR. POPPY ANDI LOLO SH. MH.
P. 84

83







                        merupakan  suatu  kejahatan  yang  bertentangan  dengan  nilai-nilai  ndan


                        norma-norma  yang  hidup  dalam  masyarakat.  Rekonstruksi nilai dan norma

                        tersebut merupakan nilai dan norma yang dominan masyarakat yang menjadi


                        patokan setiap orang untuk berperilaku. Selain itu, dalam beberapa daerah

                        (Sumatera  Utara,  Lampung  dan  Sulawesi  Utara)  telah  menerbitkan


                        Peraturan Daerah (Perda) tentang kejahatan perdagangan orang yang tentu

                        semata-mata  untuk  mendukung  undang-undang  yang  ada  dan  semangat


                        serta moralitas masyarakat terhadap perlunya pemberantasan perdagangan

                        orang  (Tabel  2).    Bahkan,  jika  dianalisis  secara  kriminologi,  khususnya


                        etiologi  dan  penologi,  maka  munculnya  beberapa  perda  merupakan  reaksi

                        sosial  yang  harus  ditindaklanjuti  secara  serius  terhadap  kejahatan

                        perdagangan  orang.  Eksistensi  Peraturan  Daerah  (Perda)  sebagai  upaya


                        penegakan  hukum  Undang-Undang  Tindak  Pidana  Perdagangan  Orang

                        (TPPO)  merupakan  reaksi  secara  sosiologis  terhadap  kejahatan  Tindak


                        Pidana  Perdagangan  Orang  (TPPO)  yang  merupakan  faktor  kriminogen

                        (causa  kejahatan)  yang  perlu  dikendalikan  melalui  norma  hukum  di


                        Indonesia.    Salah  satu  wujud  pengedalian  yang  diperankan  oleh  pranata

                        hukum adalah peningkatan kualifikasi kejahatan Tindak Pidana Perdagangan


                        Orang (TPPO) sebagai kejahatan luar biasa melalui analisis kriminologis.
   79   80   81   82   83   84   85   86   87   88   89