Page 327 - S Pelabuhan 15.indd
P. 327
ATLAS PELABUHAN-PELABUHAN BERSEJARAH DI INDONESIA
orang dibuang ke Batavia dan ditempakan di kampung yang kemudian kampung
tersebut bernama Kampung Bandan. Selain itu banyak penduduk Banda yang berhasil
menyelamatkan diri ke Seram Timur dan Makasssar. Hal yang menarik adalah bahwa
apa yang dikenal sebagai pelaut dan pedagang ulung dari Kesultanan Gowa pada abad
ke-17 tidak lain adalah para pelaut asal Kepulauan Banda.
18.3 Pelabuhan Ternate dan Tidore
Kehancuran kekhalifahan Abassiah di abad ke-10 telah merubah pola perdagangan
dari Timur Tengah ke Asia Timur secara fundamental. Sejak itu mulailah di wilayah
samudra Samudera Hindia muncul kota-kota pelabuhan yang menyediakan berbagai
fasilitas yang lazim disebut emporium. Jaringan emporium tidak memungkinkan
kapal-kapal dagang untuk melayari seluruh rute pelayaran yang terbentang antara
Jazirah Arab hingga ke Cina. Mereka cukup berlayar dari satu emporium ke emporium
lainnya untuk mendapatkan komoditi-komoditi dagangan yang mereka perlukan.
Pesebaran Islam ke Asia Tenggara juga memanfaatkan jaringan emporium tersebut.
Pohon Cengkeh Afo, yang
Sejak abad ke-13 jaringan emporium yang terbangun di berusia 400 tahun.
Asia mulai di kuasai oleh para perdagang muslim.
Munculnya Ternate sebagai salah satu pelabuhan
dagang di kepulauan Maluku Utara berkaitan erat
dengan interaksi ynag semakin intensif diantara kota
-kota pelabuhan di Asia Tenggara sebagai akibat dari
munculnya jaringan emporium di kawasan tersebut.
Kata cengkeh sendiri berasal dari bahasa Mandarin Zhi
Jia atau dalam dialek Kanton Zhen Ga yang artinya
adalah “paku”. Kata cengkeh mulai umum digunakan
dalam bahasa Melayu sejak abad ke-16.
Ternate merupakan salah sebuah pulau yang termasuk
wilayah Maluku Utara. Pulau Ternate terletak di sebelah
barat pulau Halmahera dan di utara Pulau Tidore.
Ukuran pulau ini tidak terlalu besar, yaitu sekitar 112,5
2
km . Di Ternate terdapat Gunung api Gamalama yang
sering memuntahkan lahar. Pada ketinggian 650 m di 315