Page 33 - S Pelabuhan 15.indd
P. 33

ATLAS  PELABUHAN-PELABUHAN  BERSEJARAH  DI  INDONESIA







            Portugis mendominasi Maluku, sampai kemudian mengalami kemerosotan dan

            puncaknya, adalah ketika kekuatan Portugis berhasil diusir dari Ternate (Reid 1999,
            17-18, 27).


            Tetapi kelemahan Portugis diakibatkan oleh ketidakmampuan armadanya
            mengamankan jalur pelayaran di Selat Malaka dan juga Goa di India Selatan, sehingga
            banyak kapal dagang yang membawa rempah-rempah dan produk lain dari Indonesia
            bagian tengah dan timur tidak singgah ke Malaka namun melalui jalur pantai barat

            Sumatera, Aceh, dan kepulauan Maladewa, menyeberangi Lautan Indonesia/Teluk
            Benggala dan langsung menuju ke Laut Merah. Jalur baru ini membuat Portugis
            tidak lagi menjadi pusat bagi pasaran Eropa, karena produk rempah-rempah mengalir
            melalui Mesir dan Laut Tengah (Reid 1999, 27).


            Pada akhir abad ke-16 orang-orang Belanda mulai berdatangan ke Nusantara untuk
            mencari  rempah-rempah langsung ke tempat produksinya di Maluku. Kegairahan
            para pelaut dan kapal-kapal dagang  Belanda  mengunjungi Nusantara disebabkan

            antara lain karena pecahnya perang kemerdekaan Belanda terhadap Spanyol selama
            1560 sampai 1648. Sementara orang-orang Belanda adalah pedagang yang melayari
            rute Lisabon, Portugal,  dan Eropa Utara. Tetapi pemerintah Spanyol yang menguasai

            Portugal melarang kapal-kapal dagang Belanda membeli rempah-rempah dari Lisabon.
            Pelayaran pertama kapal-kapal Belanda dipimpin oleh  Cornelis de Houtman, yang
            berangkat tahun 1595 dan tiba di Pelabuhan  Banten, Jawa Barat pada tahun 1596.
            (Ricklefs 1998, 36-38).


            Penyebab lain dari pelayaran orang Belanda dipengaruhi oleh penerbitan buku
                                                                                           Buah, biji, bunga pala dan
            Itinerario naer Oost ofte Portugaels Indien (Catatan
                                                                                                        cengkeh
            Perjalanan ke  Timor atau Hindia Portugis) karya

            Jan Huygen van Linschoten.  Van Linschoten adalah
            seorang pelaut Belanda yang bekerja pada armada
            Portugis yang melakukan pelayaran perdagangan di
            kepulauan Nusantara pada awal abad ke-16. Dalam

            bukunya tersebut dia menuliskan dengan  baik
            keindahan pohon penghasil rempah-rampah dan
            keajaiban buah itu, yang memiliki khasiat penyembuh
            bermacam penyakit.  Tulisannya tentang pala, bunga

            pala, dan cengkeh diuraikan sebagai berikut:                                                        21
   28   29   30   31   32   33   34   35   36   37   38