Page 30 - S Pelabuhan 15.indd
P. 30
Kayu Cendana, komoditas
eksport dari Timor dan
sekitarnya
Pantai utara Jawa dalam laporan Portugis merupakan pusat penghasil kapal-kapal
berbadan besar selain yang didatangkan dari Pegu, Burma. Kapal jenis jukung, mayang
janggolan, golekan, lambo, padewakang, pinisi, peledang, kora-kora, Ternate, Tidore,
dan sebagainya menunjukkan keanekaragaman jenis kapal di Nusantara. Banyaknya
jenis kapal tersebut menunjukkan pula kemampuan masyarakat mampu membuat
kapal yang baik untuk pelayaran jarak jauh maupun jarak dekat.
Barang-barang yang diperdagangkan dalam pelayaran dan perdagangan di Nusantara
itu sangat banyak dan bervariasi. Beberapa daerah menjual produk setempat yang
tidak diproduksi di tempat lain seperti cengkeh, pala, bunga pala, kayu manis, kayu
cendana, kayu sapan, sagu, beras, dan sebagainya. Mereka menjualnya kepada para
pedagang yang datang dengan menukarkannya dengan barang-barang dari Cina, Asia
Barat, dan India, seperti sutera, kain yang halus, kain yang kasar, porselain, alat-
alat logam, batu permata, senjata api, dan sebagainya. Barang-barang ini seringkali
dipertukarkan secara barter atau dengan mata uang perak atau emas (Poesponegoro
1984, 144-148). Ramainya perdagangan dan pelayaran tidak terlepas dari peran
bandar atau pelabuhan yang menyediakan bermacam fasilitas bagi para pedagang yang
hendak menjual atau membeli barang dagangan. Pelabuhan-pelabuhan ini menyebar
mulai dari bagian utara, timur, dan selatan Pulau Sumatera, Semenanjung Tanah
Melayu, sepanjang pantai utara Jawa, Sulawesi Selatan, Nusa Tenggara, kepulauan
Maluku, dan begitu banyak yang lainnya di pulau-pulau besar dan kecil.
18