Page 98 - S Pelabuhan 15.indd
P. 98

Orang Barus menghasilkan banyak kemenyan yang disebut menyan Barus dan terkenal

                                     di seluruh pulau (Sumatera). Kemenyan yang paling dihargai adalah kemenyan yang
                                     berwarna putih. Di pasar orang Barus menggunakan kemenyan sebagai alat tukar
                                     untuk membeli apapun. Oleh para saudagar, kemenyan dalam kemas an ini kadang-
                                     kadang dijadikan rujukan bagi harga barang komoditi lain. Kemenyan yang sudah

                                     jadi dikemas dalam kemasan yang dibuat dari anyaman daun pandan atau daun
                                     kelapa. Kemasan ini berbentuk kotak/kubus. Khasiat dari kemenyan dipakai sebagai
                                     ekspektoran (obat untuk mengeluarkan dahak), dan juga sebagai pewangi.


                                     Selain hasil hutan dari jenis tumbuhan, ada juga hasil hutan dari jenis hewan. Berita
                                     Cina menyebutkan barang komoditi perdagangan yang berupa hewan antara lain ber-
                                     macam-macam jenis burung (kasuari, betet, nuri) dan mamalia (macan tutul, kucing

                                     hutan, beruang, dan kera). Dalam kitab Sejarah Dinasti Ming buku 374 disebutkan
                                     barang-barang komo diti dan persembahan kepada kaisar Cina, antara lain beruang
                                     hitam, kasuari, merak, nuri bermacam-macam warna, cula badak, gading gajah, dan
                                     tempurung penyu (Groeneveldt 1960, 68).





                                     5.2   Hasil Tambang


                                                              Bumi Sumatera kaya akan barang tambang. Dalam

                                                              sejarah, barang tambang yang dikenal oleh para
                                                              saudagar dan menjadi komoditi penting adalah logam
                                                              emas. Karena logam inilah maka Sumatera dikenal
                                                              juga dengan nama Swarnnadwīpa (= Pulau Emas) atau

                                                              Swarnnabhūmi (=  Tanah Emas). Di samping emas,
                                                              mineral lain termasuk perak, timah hitam, tembaga,
                                                              seng, besi, dan air raksa ditambang di Sumatera sebelum
                                                              abad ke-16 (sebelum kedatangan bangsa-bangsa Eropa)

                                                              (van Bemmelen 1944 (2), 103, 105, 164, 210; Marsden
                                                              1999, 111-115). Bukti terbaik tentang penam bang-
                                                              an logam sebelum kedatangan bangsa-bangsa Eropa
                                                              di Nusantara, ditemukan di daerah pegunungan

                                                              dekat dengan pantai barat Sumatera, tetapi pekerjaan
                                                              penambangan tertua ditemukan di daerah Aceh dan
       86
                                                              Lampung (Miksic 1979, 85).
            Tambang timah di pulau Bangka
   93   94   95   96   97   98   99   100   101   102   103