Page 22 - REV 3_E-MODUL KOLOID PJBL DALAM KPS DAN PEMAHAMAN KONSEP_Neat
P. 22

digunakan  alkohol.  Koagulasi  koloid  hidrofil  dapat  berlangsung  menurut
                       beberapa langkah sebagai berikut.

                       1.  Jika koloid hidrofil mula-mula diberi elektrolit, kemudian alkohol, maka
                          akan terbentuk hidrofob yang tak bermuatan kemudian akan mengendap.

                       2.  Jika koloid hidrofil ditambah alkohol, lalu elektrolit, maka akan terbentuk
                          koloid bermuatan, kemudian mengendap.


                   c) Emulsi













                                              Gambar 7. Susu (Contoh Emulsi)
                          Emulsi  adalah campuran  antara  partikel-partikel  suatu  zat  cair  (fase

                       terdispersi) dengan zat cair lainnya (fase pendispersi) dimana satu campuran
                       yang terdiri dari dua bahan tak dapat bercampur, dengan satu bahan tersebar

                       di dalam fasa yang lain. Syarat terjadinya emulsi ini adalah dua jenis zat cair itu
                       tidak saling melarutkan. Emulsi dapat digolongkan kedalam dua bagian, yaitu

                       emulsi  minyak  dalam  air  (M/A)  dan  emulsi  air  dalam  minyak  (A/M).

                       Umumnya minyak dan air sukar untuk bersatu dan membentuk koloid yang
                       tidak stabil sehingga perlu adanya zat emulgator untuk menurunkan tegangan

                       permukaan cairan agar tidak mudah bergabung lagi. Contoh emulgator: sabun,
                       deteregen, gelatin, kasein, fosfolipida, dan senyawa fluorocarbon. Dikarenakan

                       setiap bahan pangan memilki karakteristik masing-masing maka setiap bahan
                       pangan memiliki jenis emulsi dan pengaruh jenis emulsi yang berbeda-beda.

                       Untuk lebih memahami peran emulgator, cobalah untuk mengamati Gambar
                       8. berikut. Salah satu dari zat cair tersebut tersebar berbentuk butiran-butiran

                       kecil  kedalam  zat  cair  yang  lain  distabilkan  dengan  zat  pengemulsi
                       (emulgator/emulsifying/surfactant).  Contoh  umum  emulsi  termasuk  kuning

                       telur, mentega, dan mayones. Proses pencampuran cairan untuk membentuk





     15 | S i s t e m   K o l o i d
   17   18   19   20   21   22   23   24   25   26   27