Page 19 - Fondasi Keluarga Sakinah.pdf
P. 19
Fondasi Keluarga Sakinah
dan lainnya dibahas pada bagian yang berbeda di buku ini. Itu
semua mesti dibaca lo, karena penting banget, misalnya bagian
tentang fondasi keluarga sakinah, atau tentang pengasuhan anak,
juga tentang penyelesaian konflik rumah tangga. Jangan
dilewatkan, ya.
Kenapa Sih Nikah Mesti Dicatat?
Di awal-awal masa pandemi, ketika pemerintah menetapkan
Pembatasan Sosial Berskala Besar, konon ada artis yang menikah
secara siri dan tidak mencatatkannya di KUA. Memang saat itu
ada masa ketika KUA menolak semua pendaftaran dan
pencatatan perkawinan karena penyebaran virus corona. Dan
kenyataannya, ada beberapa pasangan yang menikah secara siri
di masa pandemi, lalu mereka datang ke KUA untuk meminta
pengantar isbat nikah di Pengadilan Agama. Setelah
mendapatkan pengesahan dari hakim, surat pengesahan itu
dibawa ke KUA untuk didaftarkan, dicatat, dan diberikan buku
kutipan akta nikah.
Mungkin banyak yang bertanya-tanya, mengapa sih negara
ngurusin perkawinan sehingga banyak syarat yang harus
dipenuhi? Padahal kan cukup ada wali, dua saksi, dan mas kawin.
Atau mungkin pernah lewat di lini masa media sosial sesi diskusi
atau perbincangan tentang pencatatan nikah:
“keluarga dan pernikahan kan urusan privat, ngapain juga
negara ikut campur?”
“Udah biarin aja sih, siapa mau kawin dengan siapa, yang
penting menurut agama mereka perkawinan itu dianggap sah.
Negara gak usah mendata dan mencatatnya, bikin ribet aja.”
Jadi gini. Undang-undang dan beberapa peraturan lain yang
berkaitan dengan perkawinan ditetapkan oleh negara semata-
mata bertujuan untuk melindungi warga negara. Indonesia ini
negara yang sangat istimewa, karena sangat heterogen. Ada
banyak suku bangsa, bahasa, budaya, juga agama dan keyakinan.
Bahkan, konon di luar agama-agama besar, ada sekitar 1200-an
bentuk kepercayaan lokal yang dianut atau diyakini oleh
masyarakat Indonesia. Masing-masing agama,
14