Page 7 - Fondasi Keluarga Sakinah.pdf
P. 7

Fondasi  Keluarga  Sakinah



                 Ya, ada banyak pasangan muda yang memilih untuk nikah
            muda dengan tujuan untuk menghindari zina. Tentu saja ajaran
            agama  membolehkan.  Tidak  ada  larangan  untuk  menikah
            meskipun  masing-masing  kalian  belum  bekerja  dan  masih
            mengandalkan  orang  tua  untuk  nafkah.  Meskipun  dalam
            beberapa kitab fikih disebutkan bahwa makna “al-nikâh” adalah
            “al-wath’u”—yang  berarti  hubungan  seksual,  ada  tujuan  atau
            hikmah  lain  dari  pernikahan  selain  menghalalkan  hubungan
            seksual. Hubungan seksual bukanlah tujuan inti dari pernikahan.
            al-wath’u bukanlah hakikat al-nikâh.
                    Sebelum  membahas  lebih  jauh  tujuan  atau  hikmah
            pernikahan,  ada  baiknya  kita  pahami  dulu  pengertian  “nikah”.
            Dari situ, kita bisa lanjut ngobrol tentang tujuannya. Para fukaha
            atau para ahli hukum Islam bilang, kata “nikah” secara bahasa
            berarti  al-ḍammu  atau  al-jam‘u,  yang  artinya  penyatuan.  Jadi,
            nikah itu menyatukan dua orang dalam satu ikatan atau dalam
            satu  bentuk  hubungan.  Mungkin  kalian  pernah  dengar  kata
            “jimak” dalam bahasa Indonesia. Kata itu berasal dari kata bahasa
            Arab al-jimâ‘, yang berarti persatuan, atau kumpulan, atau bisa
            juga  berarti  hubungan  seksual.  Dari  akar  kata  yang  sama  kita
            kenal kata “salat jum‘at” yang di dalamnya semua kaum muslim
            di sebuah daerah berhimpun atau berkumpul di satu masjid jami
            untuk mendirikan salat.
                    Dari kata “nikah” sendiri kita mendapatkan pemahaman
            bahwa nikah itu menyatukan dua pribadi yang berbeda (laki-laki
            dan  perempuan)  dengan  segala  perbedaan  karakter,  sifat,  latar
            belakang, juga tingkat pemahaman agamanya dalam satu ikatan.
            Mungkin saat pacaran masalah ini gak terpikirkan. Waktu masih
            asyik pacaran, yang ada seneng-seneng aja. Tiap malam vidcall,
            di pagi hari saling menelpon membangunkan tidur, di siang hari
            saling  mengingatkan  makan,  dan  seterusnya.  Manis  banget.
            Semuanya indah, segalanya menyenangkan. Bahkan ketika salah
            satunya  sakit,  getar-getarnya  menerbitkan  rasa  bahagia.
            Keduanya membayangkan, “Ya Allah, indah bener kalo tiap saat
            bertemu.”  Kemudian  mereka  memutuskan  untuk  menikah  dan
            hidup bersama. Namun, beberapa hari kemudian muncul getar-
            getar  yang  berbeda.  Getar  kesel  dan  marah,  meski  getar

            2
   2   3   4   5   6   7   8   9   10   11   12