Page 12 - Fondasi Keluarga Sakinah.pdf
P. 12

Bacaan Mandiri Calon Pengantin



            Biar Nikahnya Sah, Apa Saja Yang Harus Disiapkan?
            (-) Tanya, Kak. Kalo, misalnya, saya sama pacar mau nikah tetapi
               tidak  disetujui  sama  orang  tua  saya  dan  dia  tidak  mau
               menikahkan  kami,  bolehkah  saya  dinikahkan  oleh  kiai  atau
               ustad ngaji kami?
            (+) Gini, jika kamu mau nikah, tapi orang tuamu tidak setuju,
               baik  tidak  setuju  kamu  nikah  atau  tidak  setuju  pada
               pasanganmu,  kamu  gak  bisa  begitu  saja  cari  kiai  atau  guru
               ngaji kamu untuk menikahkan kalian. Dalam Islam, salah satu
               rukun  nikah  yang  tak  tergantikan  adalah  wali,  yang  secara
               harfiah berarti penjamin, pelindung, atau pemimpin.
                  Kayaknya,  masalah  wali  atau  perwalian  dalam  nikah  ini
            sering banget ditanyain anak-anak muda zaman now. Jadi, apa
            sih  yang  dimaksud  dengan  wali  nikah?  Apa  bedanya  dengan
            wali murid, atau walisongo? Selain wali, apa saja yang harus ada
            agar akad nikahmu dipandang sah menurut syariat?
                  Dalam urusan pernikahan, juga dalam ibadah lainnya, ada
            yang  disebut  dengan  rukun  dan  syarat.  Kedua  hal  itu  harus
            dipenuhi  agar  pernikahan  dianggap  sah.  Bagian-bagian  atau
            pihak-pihak  yang  harus  ada  dalam  pelaksanaan  akad  nikah  itu
            disebut rukun nikah. Ya, rukun, kata  yang sama seperti  dalam
            kata rukun Islam dan rukun iman. Kata “rukun” berasal dari kata
            dalam  bahasa  Arab,  yaitu  rukn  (jamaknya  arkān)  yang  berarti
            tiang.  Jadi,  rukun  nikah  berarti  bagian-bagian  pokok  yang
            menentukan sah atau tidaknya akad nikah.
                  Ada  lima  rukun  nikah,  yaitu  calon  pengantin  laki-laki,
            calon pengantin perempuan, wali, dua orang saksi, dan ijab kabul
            nikah. Kelima hal itulah yang harus ada dalam pelaksanaan akad
            nikah. Tapi, perlu dijelaskan bahwa “ada” di sini berarti dapat
            dipastikan keberadaannya di dunia atau masih hidup dan ada di
            suatu tempat. Sebab, bisa jadi, ada satu rukun yang tidak ada atau
            tidak hadir di majelis akad nikah tetapi akadnya tetap sah. Pusing,
            ya? Begini. Misalnya, calon pengantin perempuan tidak ada di
            gedung pernikahan, tetapi dapat dipastikan ia ada di rumah. Atau,
            ayah  seorang  perempuan  (wali  nikah)  di  kota  Bandung  pergi
            mendatangi  calon  pengantin  laki-laki  di  Jakarta,  lalu
            melaksanakan ijab  kabul  dengan  disaksikan dua  orang  saksi.

                                                                        7
   7   8   9   10   11   12   13   14   15   16   17