Page 8 - Fondasi Keluarga Sakinah.pdf
P. 8

Bacaan Mandiri Calon Pengantin



            cinta  masih  ada.  Mengapa  bisa  begitu?  Mengapa  segalanya
            berubah tiba-tiba?
                 Itu  karena  ijab  kabul  atau  akad  nikah  menjadi  batas  yang
            memisahkan.  Di  masa-masa  pacaran,  keduanya  masih  dipisah
            jarak. Ada kangen dan rindu untuk berjumpa. Di kala pacaran,
            keduanya  belum  merasa  aman,  karena  belum  dihimpun  dalam
            sebuah ikatan. Maka, secara tak sadar, badan sensor di kedalaman
            jiwa mereka bekerja keras, menyisihkan dan menyembunyikan
            segala sifat, perilaku, atau kebiasaan yang mungkin tidak disukai
            pasangan. Jadi, yang muncul di hadapan pasangan adalah segala
            yang baik, indah, menawan, penuh pesona, seperti sifat humoris,
            dermawan, penuh perhatian, dan sebagainya. Setelah akad nikah,
            ada rasa yang muncul, kini sudah aman. Aku miliknya, dan dia
            milikku, tak ada yang bisa memisahkan. Badan sensor di dalam
            jiwa bekerja lebih longgar. Muncullah segala sifat asali, termasuk
            kebiasaan  yang  mungkin  tidak  disukai  oleh  pasangan.  Orang
            yang  dasarnya  pemarah,  mulai  muncul  kebiasaan  marah-
            marahnya,  teriak-teriak,  atau  bahkan  mungkin  melakukan
            kekerasan  fisik.  Orang  yang  pencemburu,  makin  tegaslah  sifat
            posesifnya  hingga  bikin  sebel  pasangan.  Pasangan,  yang  dulu
            begitu manis dan romantis, setelah nikah jadi menjemukan dan
            menyebalkan.  Belum  lagi  ketika  lahir  anak  yang  merampas
            sebagian  besar  waktu  untuk  pasangan.  Semua  perubahan  itu
            berlangsung dengan cepat.
                 Karena  itulah  disebutkan,  arti  “nikah”  itu  al-jam‘u—
            penyatuan. Ketika dua orang disatukan dalam ikatan pernikahan
            maka  mereka  mesti  bareng-bareng,  saling  mengikatkan  dan
            melekatkan  diri  satu  sama  lain.  Kamu  dan  pasanganmu  harus
            bekerja  sama,  bergerak  menuju  satu  tujuan  yang  sama.  Ketika
            ada perbedaan keinginan, kebiasaan, atau kecenderungan, kamu
            harus diskusi dengan pasanganmu agar tidak ada yang tersakiti
            atau  terpaksa.  Soal-soal  seperti  inilah  yang  di  antaranya  harus
            diobrolkan  sebelum  kamu  memutuskan  untuk  menikah.  Tanpa
            kesepakatan seperti itu, kehidupan rumah tanggamu akan goyah
            diguncang perbedaan dan pertentangan.




                                                                        3
   3   4   5   6   7   8   9   10   11   12   13