Page 99 - DEDJEN_buku ajar_uji bahan 1 (Autosaved)
P. 99

5.  Segera  setelah  selesai  pengadukan,  campuran  beton  terlebih  dahulu  diuji

                           workabilitynya, umumnya menggunakan alat slump.
                        Jika nilai slumpnya lebih rendah dari rencana, masukkan kembali campuran beton

                        tersebut  ke  dalam  mesin  pengaduk  dan  ditambah  sedikit  demi  sedikit  air,  sampai

                        terlihat campuran beton tersebut agak plastis. Tetapi jka nilai slump lebih tinggi dari
                        rencana, pengadukan harus diulang kembali, dengan cara mengurangi jumlah air

                        campuran.


                        6.  Segera setelah selesai pengujian slump, serentak beton segar diuji Berat Isi, Kadar
                           Udara  dan  Waktu  Pengikatan,  dan  dicetak  untuk  pengujian  beton  keras,  dengan

                           bentuk benda uji kubus sisi 150 mm, silinder diameter 150 mm, tinggi 300mm, dan

                           balok 100 mm x 100 mm x 500 mm.
                        7.  Untuk pembuatan sampel beton keras, masukkan beton segar ke dalam cetakan yang

                           terlebih dahulu dilumasi bagian dalamnya dengan bahan pelumas.

                        8.  Masukkan sampel kedalam cetakan dalam tiga lapis, setiap lapis dipadatkan 25 kali
                        9.  Untuk beton yang sangat kaku dianjurkan menggunakan vibrator.

                        10. Ratakan permukaannya dengan mistar perata.
                        11. Beri tanda pada permukaannya, supaya sampel tidak tertukar dengan sampel lain.

                        12. Simpan di tempat perawatan atau curing tank atau di tempat teduh dan lembab. Jika
                           udara panas tutup sampel dengan karung lembab.





















                        Pemadatan beton segar bentuk kubus






                                                                 95
   94   95   96   97   98   99   100   101   102   103   104