Page 43 - Beberapa Pemikiran Status Tanah dan Dinamikanya
P. 43

dgn maksimum 20 %.Tanah-tanah yang dikembalikan kepada
                pemilik semula atau ahli warisnya yg sah: Pengembalian GK
                ditetapkan X% dari C dengan maksimum 50 % dan minimum
                Rp. B, Nilai uang Djepan tdk di Kurs. Penyelesaian thdp tanah
                yang diambil oeleh Pemerintah Pendudukan Balatentara Djepang
                ditetapkan paling akhir Tahun 1953, jika tuntutan/klaim diajukan
                telah lewat, maka Pemerintah tdk akan memperhatikan lagi. SE
                Mendagri Nomor 593/111/Agr. Tahun 1983 dan SE Menteri
                Negara Agraria/Ka. BPN Nomor 500-1255 Tgl. 4 Mei 1992.
                Kepada masyarakat atau Pemilik semula atau ahli warisnya yang
                sah untuk mengajukan klaim atau tunutan GK pada pemerintah
                paling lambat akhir tahun 1953. Sesudah jangka waktu
                tersebut, Pemerintah tdak lagi melayani atau memperhatikan.
                Dipersilahkan untuk menyelesaikan melalui Pengadilan. ICW
                (hapusnya tuntutan keuangan negara setelah jangka waktu 5
                (lima) tahun. Hukum Tanah Pada Masa Pemerintah Balatentara
                Jepang. Politik penjajahan Jepang: menjadikan Indonesia sebagai
                garis pertahanan pangan dan logistik dalam PD II melawan
                Sekutu Pembongkaran tanah-tanah onderneming untuk ditanami
                petani dengan tanaman pangan penipuan distribusi tanah untuk
                rakyat Pembebasan paksa ribuan hektar tanah rakyat untuk
                pembangunan lapangan terbang dan bangunan-bangunan militer.
                Pembagian  Wilayah Komando Militer Jepang: Jawa Madura;
                Sumatera dikontrol dari Singapura; Indonesia bagian  Timur;
                Berdasarkan Undang-undang Bala tentara Jepang No. 1 Tahun
                1942 (Osamu Sirei), dimaklumatkan bahwa seluruh wewenang
                badan-badan  pemerintahan  dan  semua  hukum dan  peraturan
                yang selama ini berlaku tetap dinyatakan berlaku, kecuali apabila
                bertentangan dengan peraturan Pemerintah Militer Jepang.
                Konstribusi  yang  paling penting  dilakukan  Pem. Balatentara
                Jepang. Dihapuskannya  dualisme  Peradilan;  Hanya  Ada  satu
                sistem peradilan untuk semua golongan penduduk (kecuali untuk
                orang-orang Jepang). Hooggerechtshof = Saiko Hoin. Raad van
                Justice = Koto Hoin, Landraad =  Tiho Hoin. Landgerecht =
                Keizai Hoin. Reggenschapsgerecht = Ken Hoin, Districhtsgerecht
                = Gun Hoin, dan Residentiegerecht dihapuskan. Unifikasi fungsi



                                          28
   38   39   40   41   42   43   44   45   46   47   48