Page 96 - Beberapa Pemikiran Status Tanah dan Dinamikanya
P. 96

konsentrasi  penggunaannya  terfokus  pada  kepentingan  umum
                yaitu pemerintahan, pembangunan, dan pelayanan masyarakat
                seperti Kantor, jalan, dll.

            b.  Tanah jabatan, yaitu tanah yang diberikan kepada aparat/pejabat
                desa sebagai gaji atau penghasilan atas pegabdiannya selama
                menjabat aparat desa. Tanah ini di Banten disebut dengan istilah
                Kejaroan, sawah kalungguhan, lungguh, carik kalungguhan,
                sawah bengkok);

            c.   Tanah-tanah pension, yaitu tanah yang diberikan kepada
                aparat desa yang sudah tidak menjabat lagi sebagai aparat desa.
                Dibeberapa  daerah  dikenal  dengan  sebutan  tanah  pengarem-
                arem  (DIY),  sawah  kehormatan,  sawah  pension,  atau  sawah
                kalungguhan (Ciamis, Kuningan, Majalengka, dan Cirebon).

            d.  Tanah Penggembalaan hewan/binatang ternak penduduk/warga;

            e.   Tanah kuburan atau pemakaman untuk warga desa.
                Kemudian berdasarkan Instruksi Menteri Dalam Negeri Nomor
            24 Tahun 1985 tentang Larangan Perubahan Fungsi Tanah Bengkok,
            Taman Kota, Kebun Binatang, Dan Lapangan Olah Raga. Pada dictum
            Ketiga Instruksi tersebut, memerintahkan agar segera mengusulkan
            HPL bagi Instansi yang bertanggungjawab atas tanah bengkok, taman
            kota, kebun binatang, dan lapangan olah raga kepada Mendagri.

                Instruksi tersebut, kemudian diikuti dengan keluarnya Instruksi
            Mendagri Nomor 26 Tahun 1992 tentang Perubahan Status Tanah
            Bengkok dan Yang Sejenis Menjadi Tanah Kas Desa, maka status tanah
            jabatan tersebut seluruhnya diubah menjadi Tanah Kas Desa (TKD).
            Instruksi tersebut dimaksudkan agar: a. Tanah Bengkok dan sejenisnya
            yang dirubah statusnya menjadi TKD dapat dijadikan sebagai salah
            satu sumber pendapan desa. Sedangkan pelaksanaan perubahannya
            dilakukan pada saat berakhirnya masa jabatan Kepala Desa yang
            bersangkutan. Disamping itu juga dilakukan inventarisasi terhadap
            seluruh TKD yang dimiliki desa beserta peruntukannya yang menjadi
            sumber pendapatan desa, dan selanjutnya membukukannya dalam




                                          81
   91   92   93   94   95   96   97   98   99   100   101