Page 101 - Beberapa Pemikiran Status Tanah dan Dinamikanya
P. 101

Di bawah ini akan diuraikan mengenai beberapa bagian dari
            pengelolaan, yaitu:
            a.  Pengadaan Tanah Kas Desa

                     Berdasarkan Pasal 8 PMDN Nomor 4  Tahun 2007,
                pengadaan kekayaan desa yang berupa tanah kas desa dapat
                dilakukan melalui cara: 1) pembelian; 2) sumbangan; 3) bantuan
                dari Pemerintah atau Pemerintah Daerah Provinsi dan/atau
                Kabupaten/Kota maupun pihak lain; 4) bantuan dari pihak ketiga
                yang sah dan tidak mengikat sesuai dengan peraturan perundang-
                undangan.
                     Berdasarkan Surat Mendagri tertanggal 23 Oktober 1994
                Nomor 140/3442/PUOD tentang Pengadaan dan Pengelolaan
                TKD, dimungkinkan bahwa pengadaan  TKD diperoleh pula
                dari memanfaatkan tanah Negara, tanah ulayat dan lain-lain
                sejenisnya. Disamping itu dimungkinkan pula dari pemberian
                hibah atas penyerahan seseorang maupun kelompok masyarakat,
                badan hukum atau perusahaan kepada Kepala Desa.

                     Selanjutnya berdasarkan hasil penelitian Sembiring dkk  di
                                                                       55
                Provinsi Jawa Barat, diperoleh temuan bahwa pengadaan tanah
                kas desa diperoleh dengan 3 (tiga) cara, yaitu hibah, pembelian
                dan pemnafaatan tanah Negara (tanah yang terkena ketentuan
                landreform, tanah Negara bekas hak barat (Keppres Nomr 32
                Tahun 1979) atau tanah eks partikelir (UU Nomor 1  Tahun
                1958) yang telah ditegaskan menjadi tanah Negara.
                                                                          56
                     Sebagai bahan perbandingan, di Kabupaten Purbalingga
                berdasarkan Peraturan Bupati Purbalingga Nomor 60  Tahun
                2004 tentang Pedoman Mutasi Tanah Bondo Deso, pada Pasal 2
                disebutkan bahwa Tanah Bondo Deso terdiri dari: a. tanah bengkok
                desa yang merupakan penghasilan Perangkat Desa; b. Tanah Kas
                Desa; c. Tanah yang dipergunakan untuk bangunan milik desa;



            55   Sembiring Julius, dkk.,  Laporan  Penelitian  Tanah  Kas  Desa  Di  Provinsi  Jawa
                Barat, Yogyakarta, P3M STPN, 2003.
            56   Himpunan Peraturan Pengelolaan Bidang Pertanahan Pemerintah Daerah Dan
                Desa Tahun 2004-2005, Purbalingga, Bagian Bina Tata Pemerintahan, Tahun
                2004.


                                          86
   96   97   98   99   100   101   102   103   104   105   106