Page 98 - Beberapa Pemikiran Status Tanah dan Dinamikanya
P. 98

hak tanah Negara eks. Konversi Bekas Hak Barat (recht van erfpacht),
            sedangkan di perkotaan rakyat terbelenggu oleh ketidakyamanan
            keberadaan tanah Negara eks. Hak Barat (Recht van Eigendom/RvE,
            maupun Recht van Opstal/RvO yang diklaim sebagai asset Pemerintah/
            Pemerintah Provinsi dan/atau Pemerintah Kab/Kota. Di samping itu
            masih adanya persepsi yang berseberangan alias tidak sejalan mengenai
            status tanah Negara dan tanah asset Pemerintah/Pemerintah Daerah,
            yang berakibat munculnya konflik baik bersifat horizontal maupun
            vertical. Kasus Surat Hijau yang diterbitkan oleh Pemerintah Kota
            Surabaya, misalnya. Merupakan contoh konflik tanah di Perkotaan
            sebagai akibat persepsi yang berbeda antara pemerintah dengan para
            penggarap tanah eks recht van Eigendom.
                                                52
                Dalam pengelolaan tanah, khususnya tanah kas Desa para
            aparat pemerintah dihadapkan pada beberapa persoalan, antara lain:
            Pertama, objek tanah Kas desa yang tidak jelas, dalam arti batas-batas
            tanahnya beserta luas tanahnya karena belum bersertipikat (belum
            terdaftar berdasarkan PP Nomor 10 Tahun 1961 maupun PP Nomor
            24 Tahun 1997 tentang Pendaftaran Tanah) kemungkinan akan terjadi
            perubahan baik luas maupun batas-batas tanahnya secara fisik di
            lapang; Kedua, belum adanya kepastian hukum mengenai hubungan
            hukum antara Subjek (pemegang hak) dengan objek tanahnya yang
            belum dibingkai dalam suatu alat pembuktian yang kuat (sertipikat
            hak atas tanah) atau dokumen lain sebagaimana diamanatkan dalam
            Pasal 3 ayat (2) PMDN Nomor 4 Tahun 2007. Realitas di lapang
            menunjukan masih banyak tanah kas desa yang belum dilengkapi
            dengan dokumen yang sah atau terdaftar (bersertipikat) atas nama
            Pemerintah Desa;  Ketiga, kesulitan pembuktian haknya, atau
            berkaitan dengan alas hak penguasaan kemungkinan tidak memenuhi
            persyaratan untuk proses penerbitan Surat Keputusan (SK) Pemberian
            hak atas tanah, dikarenakan adanya kesulitan yaitu ketiadaan mengenai
            dasar atau alas hak perolehan tanah kas desa. Bukti hak baru (Pasal



            52   Sarjita, Laporan Penellitian Surat Hijau (Studi Yuridis dan Sosial Konflik Tanah
                Di Kota Surabaya), Yogyakarta, STPN, 2008.


                                          83
   93   94   95   96   97   98   99   100   101   102   103