Page 41 - Kebijakan Reforma Agraria di Era SBY
P. 41

Proses keterlibatan peneliti dalam gerakan reforma agraria,
          dimulai  saat  peneliti  terlibat  dalam  gerakan  reformasi  1998.
          Paska  turunnya  Soeharto,  banyak  gerakan  mahasiswa  yang
          kemudian  mengalihkan  perhatiannya  pada  isu-isu  kerakyatan
          secara  langsung.  Salah  satunya  adalah  isu  terkait  kebutuhan
          petani akan hak atas tanah. Di masa itu pula, banyak petani yang
          mengadukan kasus tanahnya ke para aktivis gerakan mahasiswa,
          termasuk  di  dalamnya  peneliti.  Pada  awalnya,  peneliti  turut
          terlibat  dalam  gerakan  mengupayakan  hak  atas  tanah  di  Desa
          Bantarsari,  Kabupaten  Cilacap.  Dari  situlah  kemudian,  peneliti
          berjejaring  dengan  aktivis  reforma  agraria,  tokoh  masyarakat
          dan petani di Cilacap, termasuk di dalamnya yang terlibat dalam
          memperjuangkan hak atas tanah di Cipari. Interaksi yang dekat
          dengan  para  aktivis,  tokoh  masyarakat  dan  petani  ini  sangat
          membantu peneliti dalam memperoleh data dari mereka. Peneliti
          bisa  bicara  langsung  dan  lebih  dalam  dengan  para  informan
          tersebut. Namun demikian, karena interaksi yang sangat dekat
          itu  pula,  peneliti  mempunyai  tantangan  tersendiri  untuk  bisa
          “menjaga jarak” dengan mereka. Untuk mengatasi hal itu, peneliti
          seringkali  melakukan  wawancara  dalam  bentuk  perbincangan
          santai  dengan  para  informan.  Dengan  perbincangan  santai
          tersebut diharapkan informan lebih terbuka dalam memberikan
          informasi.

             Selain  itu,  peneliti  bersama  dengan  jaringan  aktivis,  tokoh
          masyarakat  dan  petani  sering  juga  melakukan  dialog  dengan
          perusahaan  (swasta  maupun  negara)  dan  pemerintahan  (desa,
          eksekutif, legislatif, yudikatif) baik di level lokal, regional maupun
          nasional.  Dialog  dengan  berbagai  kalangan  itu  juga  membuat
          peneliti  dapat  berinteraksi  dengan  mereka.  Interaksi  itu  juga
          mendorong  akses  yang  relatif  mudah  kepada  perusahaan  dan


         24   Kebijakan Reforma Agraria di Era Susilo Bambang Yudhoyono
   36   37   38   39   40   41   42   43   44   45   46