Page 38 - Kebijakan Reforma Agraria di Era SBY
P. 38
dijalankan oleh pemerintah. Akan tetapi, dari berbagai penelitian
yang telah disusun tersebut, peneliti melihat terdapat gap/celah,
dimana para peneliti belum meneliti adanya proses perumusan
kebijakan dan implementasi reforma agraria yang justru
berimplikasi buruk pada masyarakat. Hal ini memunculkan gap/
celah untuk melakukan penelitian terhadap penyebab dari adanya
implikasi buruk dari reforma agraria tersebut. Terkait pernyataan
tersebut, tesis penelitian ini adalah terdapat incompatibility/
ketidaksesuaian antara kebijakan teknokrasi pemerintah
dengan artikulasi kepentingan rakyat. Faktor ini terjadi karena
lingkungan politik yang makin dangkal oleh karena cara pandang
politik populis era SBY pada saat itu.
Cara untuk Mendapatkan Temuan Penelitian
Buku ini berupaya mengungkap adanya proses perumusan
kebijakan dan implementasi reforma agraria yang justru
berimplikasi buruk pada petani. Disinyalir hal tersebut terjadi
karena adanya ketidaksesuaian antara kebijakan teknokratis
pemerintah dengan artikulasi kepentingan rakyat. Untuk
mengungkap hal tersebut maka jenis penelitian yang dilakukan
adalah jenis penelitian kualitatif dengan pendekatan etnografis.
Etnografi berada dalam rumpun penelitian kualitatif. Pendekatan
etnografis akan menyingkap penggunaan kekuasaan oleh berbagai
macam kelompok orang di berbagai level, termasuk di dalamnya
dasar yang membelakangi lahirnya kebijakan (Springate-Baginski
dan Blaikie, 2007; Hajer, 1995, 2006).
Penelitian ini dilakukan di Cipari, Cilacap yang terdiri dari
5 (lima) desa, meliputi Caruy, Mekarsari, Sidasari, Kutasari, dan
Karangreja. Pemilihan kasus ini didasarkan pada pertimbangan
berikut, yaitu (1) termasuk kasus yang besar di era Reformasi; (2)
Mempertanyakan Reforma Agraria di Era SBY 21