Page 33 - Kebijakan Reforma Agraria di Era SBY
P. 33

Penelitian Terdahulu dan Kebaruan Studi

             Persoalan reforma agraria yang tidak kunjung diselesaikan
          akan  menjadi  warisan  yang  turun-temurun  dari  pemerintahan
          satu  ke  pemerintahan  lainnya.  Hal  tersebut  seperti  yang
          digambarkan  Wiradi  (2000).  Ia  menguraikan  tonggak  sejarah
          reforma agraria, rasionalisasi reforma agraria, kebijakan reforma
          agraria di Indonesia dan dilema yang dihadapi, serta bagaimana
          menjadikan reforma agraria sebagai gerakan sosial. Begitu juga
          dengan  Fauzi  (1999)  yang  merefleksikan  nasib  petani  mulai
          zaman  feodal,  kolonial  (1870-1945),  Orde  Lama  (1950-1964),
          Orde Baru (1965-1998), dan masa (awal) Reformasi di mana di
          dalamnya terdapat arena pertempuran antara yang proreforma
          agraria  dan  yang  antireforma  agraria,  baik  di  level  kebijakan
          negara maupun di level pengorganisasian masyarakat.
             Studi  terkait  reforma  agraria  berkembang  dari  waktu  ke
          waktu.  Salah  satunya  studi  terkait  dengan  objek  tanah  yang
          diredistribusi.  Studi  yang  dilakukan  pada  era  1940–1970
          kebanyakan tentang reforma agraria yang terkait dengan objek
          land reform berupa tanah pribadi dan swasta. Kemudian, studi
          berlanjut  pada  tanah-tanah  negara,  baik  yang  masih  dalam
          bentuk penguasaan langsung oleh negara maupun yang di-HGU,
          serah kelola, dan lain-lain (Fauzi, 2017).

             Penelitian  lain  yang  juga  menjadi  pokok  perhatian  adalah
          terkait  teori,  definisi,  dan  konsepsi  reforma  agraria.  Misalnya,
          pendapat  Ladejinsky  (1964)  yang  berpandangan  bahwa
          reforma agraria bukan hanya soal redistribusi tanah, tetapi juga
          pemenuhan akses lain, seperti sarana prasarana dan kredit. Hal
          senada disampaikan Feder (1965) yang mengemukakan bahwa
          reforma  agraria  memerlukan  adanya  dukungan  dan  kebebasan



         16   Kebijakan Reforma Agraria di Era Susilo Bambang Yudhoyono
   28   29   30   31   32   33   34   35   36   37   38