Page 93 - Kebijakan Reforma Agraria di Era SBY
P. 93

Dengan begitu tercipta suatu naturalisasi terhadap relasi produksi
          sehingga menjadi nampak alamiah dan seolah sudah kodratnya
          demikian. (Baiquni & Adian, 2015).
             Pada kasus di Cipari, terdapat temuan menarik di mana pada
          saat orde lama, negara “memanggil” masyarakat dengan imajinasi
          mereka tentang perlawanan terhadap domein ver klaring. Di sini
          masyarakat diajak untuk menjadikan land reform sebagai bagian
          dari  dirinya.  Maka  tak  mengherankan  jika  di  masa  orde  lama
          land reform menjadi bagian dari kehidupan “sehari-hari’ petani.
          Berkebalikan dengan orde lama, di masa orde baru melalui ISA
          negara memberlakukan land reform sebagai bagian dari musuh
          negara. Alasan utama yang digunakan adalah bahwa land reform
          diusung oleh PKI sebagai “musuh negara”. Selain itu, di masa orde
          baru, penundukan masyarakat dijalankan dengan menggunakan
          RSA. Hal ini tampak dengan adanya tuntutan dari petani untuk
          menjalankan  land  reform  dibalas  dengan  penghilangan  aktivis,
          “dikebumikannya”  petani,  pengusiran  dan  tindak  kekerasan
          lainnya.  Pada  masa  reformasi,  negara  sesungguhnya  juga
          menjalankan  ISA  dengan  meletakkan  Program  Pembaruan
          Agraria  Nasional  (PPAN)  sebagai  reforma  agraria.  Namun
          demikian,  proses  interpelasi  yang  dijalankan  tidak  seperti
          harapan pemerintah. Pada kasus ini, “kondisi keadaan” dimana
          keterbukaan  sudah  menjadi  hal  yang  ada  di  masyarakat  maka
          proses  interpelasi  tersebut  tidak  berjalan  mulus.  Masyarakat
          ternyata  telah  mempunyai  pemaknaan  sendiri  terhadap
          reforma agraria berdasarkan imajinasi yang didapatkannya dari
          pengalaman individu dan kondisi keadaannya.  Dari pernyataan
          tersebut memunculkan temuan lain bahwa pandangan Althusser
          dalam  konteks  interpelasi  melalui  ISA  dan  RSA  ternyata  tidak




         76   Kebijakan Reforma Agraria di Era Susilo Bambang Yudhoyono
   88   89   90   91   92   93   94   95   96   97   98