Page 91 - Kebijakan Reforma Agraria di Era SBY
P. 91

Bila merujuk pada beberapa tipe cara produksi yang mungkin
          eksis dalam suatu masyarakat, yang meliputi: (a) tipe naturalisme:
          sumber agraria dikuasai oleh komunitas lokal, misalnya komunitas
          adat, secara kolektif; (b) tipe feodalisme: sumber agraria dikuasai
          oleh  minoritas  “tuan  tanah”  yang  biasanya  juga  merupakan
          “patron  politik”;  (c)  tipe  kapitalisme:  sumber  agraria  dikuasai
          oleh non-penggarap yang merupakan perusahaan kapitalis; (d)
          tipe sosialisme: sumber agraria dikuasai oleh Negara atas nama
          kelompok  pekerja;  dan  (e)  tipe  populisme/neo-populisme:
          sumber agraria dikuasai oleh keluarga/rumah tangga pengguna
          (Jacoby, 1971; Wiradi, 2000:183; Sitorus, 2004: 117) maka dalam
          penelitian  ini  kita  dapat  melihat  bahwa  reforma  agraria  yang
          dijalankan oleh negara bersumber pada pemikiran tipe kapitalis
          yang  menginginkan  sumber  agraria  dikuasai  oleh  perusahaan
          kapitalis atau setidaknya ketika pun terjadi pelaksanaan agenda
          reforma agraria maka negara cenderung berpihak pada keinginan
          dari  perusahaan.  Hal  ini  berbeda  dengan  pemahaman  reforma
          agraria  di  level  petani  dan  masyarakat  sipil  yang  cenderung
          menjatuhkan pilihan penguasaan sumber agraria oleh keluarga/
          rumah tangga pengguna atau dengan kata lain menggolongkan
          dirinya pada reforma agraria tipe populis atau neo-populis.

             Lebih lanjut, subyek atau aktor yang ada didalamnya menaut
          dalam  suatu  interaksi  di  antara  berbagai  subjek  agraria  inilah
          tentu  dengan  unsur-unsur  kerja  sama  maupun  persaingan
          didalamnya  yang  membentuk  apa  yang  diistilahkan  sebagai
          “relasi sosial agraria”.

             Hal  ini  tampak  pada  penjelasan  Sg  (SeTAM),  Trm  (Petani
          Penggarap)  dan  Sut  (Petani  Penggarap),  Jr  (Rumah  Aspirasi
          Budiman).  Mereka  menyampaikan  bahwa  perjuangan  reforma



         74   Kebijakan Reforma Agraria di Era Susilo Bambang Yudhoyono
   86   87   88   89   90   91   92   93   94   95   96