Page 134 - Serenade Kompilasi Cerita Pendek Ito Lawputra
P. 134
Aku berjalan perlahan, mengintip mereka dari belakang. Pria
yang entah siapa itu berdiri di hadapan putraku, di samping
pintu wc yang rusak, dan lubang galian yang dikelilingi
timbunan tanah. Pria itu sedang memperlihatkan sesuatu
yang sungguh tidak pantas, alat vitalnya, di hadapan Beni
kesayanganku!
Spontan aku berlari mendekat dan mendorong pria itu, yang
tiba-tiba oleng, jatuh ke dalam lubang galian di sampingnya.
Wajahnya sempat robek oleh beberapa potong besi tajam
yang menonjol ke luar di dekat bibir lubang. Aku meraih Beni
ke pelukanku dan kembali bergegas lari, meninggalkan
taman, dan pesta yang sebenarnya baru akan bubar,
meninggalkan orang-orang.
Sesampai di rumah dan setelah memandikan Beni, aku
memeluknya erat lalu menatap matanya sambil terisak,
berusaha membuatnya mengerti.
"Ibu kenapa menangis? Karena om tadi jatuh ya?" katanya
dengan polos.
"Om tadi itu jahat, Ben. Janji sama ibu ya untuk tidak pernah
mau bicara dengan orang yang tidak kamu kenal. Janji?"