Page 136 - Serenade Kompilasi Cerita Pendek Ito Lawputra
P. 136
Ia bahkan tidak segan menceraikanku begitu saja, dan
mengatakan bayi di kandunganku bukan miliknya, tetapi oleh
pria lain. Anehnya aku tidak mencoba melawan, membela
diri, ataupun menangis di hadapannya. Di benakku saat itu,
ribut adalah hal yang percuma, menguras energi dan
menciptakan aneka drama yang tidak diinginkan. Aku sudah
cukup tegar untuk memahami bahwa kisah hidupku harus
berlanjut tanpa dirinya. Aku hanya membayangkan diriku dan
bayiku, Beni, putra kesayanganku. Aku ingin jadi ibu yang
baik.
"Bu... bolehkah Beni pindah sekolah?" tanya Beni kepadaku di
suatu hari sepulang sekolah.
"Kenapa bertanya seperti itu? Ada yang mengganggumu di
sekolah, sayangku?" tanyaku.
Ia terdiam sambil menundukkan kepalanya. Aku tahu ada
yang tidak beres. Aku segera duduk di sampingnya,
merangkulnya, membelai kepalanya.
"Cerita ke ibu, Ben, siapa yang sudah membuatmu ingin
pindah sekolah," kataku.
"Mereka mengolok-olokku di sekolah, bu, katanya aku gendut
seperti babi," kata Beni dengan mata berkaca-kaca.