Page 120 - skripsi antropologi sastra
P. 120
107
Kemabukan terhadap cinta, nyanyian, dan minuman anggur,
apakah itu malam atau fajar,
Kemabukan yang sangat indah itu,
Yang membuatku senang dan mengusikku.
Kau bajingan kecil!
Itulah sepanjang pengetahuanku,
Itulah yang penting di atas segalanya,
dan aku begitu bergembira
juga atas keadaanmu sekarang,
Kau yang paling disayangi,
walaupun mabuk.
Apa yang ada di kedai minum hari ini
untuk membuat kemabukan di pagi buta!
Pemilik rumah makan dan gadis! Obor, orang-orang!
Apa yang ada untuk perselisihan, untuk penghinaan!
Seruling berbunyi, drum berbunyi lagi!
Itu adalah alam yang gersang -
Tapi aku, yang penuh hasrat dan cinta,
juga berada di sana.
Aku tidak pernah belajar dari kebiasaan,
tiap orang menegurku tentang hal itu.
Tapi aku menjaga jarak dengan bijaksana
dari pertengkaran antara ajaran dan pengajarnya.
Pelayan laki-laki
Keadaan apa ini! Tuan, begitu terlambat
Kau keluar dari kamarmu.
Orang Persia menyebutnya kamar Bidamag,
Orang Jerman menyebutnya rasa tidak enak badan setelah minum- minuman keras
Penyair
Tinggalkan aku sekarang, pemuda tersayang
Aku tidak akan jatuh cinta pada dunia ini.
Tidak pada kilaunya, (pada) harumnya bunga mawar,
Tidak pada nyanyian burung bulbul.
Pelayan laki-laki
Aku memang akan membahas hal itu,
Dan aku berpikir itu akan mengotoriku,
Ini! nikmati kacang mandel ini
dan anggur akan terasa enak lagi.