Page 124 - skripsi antropologi sastra
P. 124
111
Ketika mereka memuji satu sama lain,
Api cinta itu berwarna biru.
Dan yang paling terang akan berkata:
Kini aku akan memberikan cahaya pada tempatku berada,
Jika Tuhan ingin mengadu kalian lagi,
Kalian berkilau seperti aku yang begitu terang.
Karena di hadapan Tuhan semuanya indah,
meski demikian, ia adalah yang terbaik.
Dan sekarang tidurlah semua burung-burung
dalam sarangnya yang besar dan kecil.
Salah satu juga hinggap
di dahan pohon cemara,
Di mana angin sepoi-sepoi mengikutinya,
hingga menjadi embun yang sejuk dan lembab.
Yang seperti itu kau telah mengajarkannya padaku
Atau juga hal yang sama seperti itu,
Apa yang dulu aku dengar secara diam-diam darimu,
tidak akan hilang dari hati ini.
Demi kepentinganmu aku akan menjadi burung hantu
di sini di teras mengawasimu,
Hingga aku benar-benar melewati rasi bintang utara
yang berganti bintang gemini
Dan ketika itu tibalah tengah malam,
dimana kamu seringkali terlalu pagi terjaga,
Dan lalu itu akan menjadi suatu kemegahan.
Ketika kau mengagumi alam raya ini denganku.
Penyair
Bahkan di keharuman dan taman ini,
burung bulbul berkicau sepanjang malam.
Tapi kau dapat menunggu lama,
hingga malam mewariskan begitu banyak
Karena di waktu alam tumbuh-tumbuhan ini,
Sebagaimana rakyat Yunani, ia menyebutnya,
Janda yang ditinggal suaminya, fenomena aurora
yang berkobar-kobar pada bintang sore hari.
Lihatlah! Ia datang!Begitu cepatnya!
Di atas kebun bunga!
Di sana terang dan di sini terang!