Page 121 - skripsi antropologi sastra
P. 121

108




                        Lalu di teras dengan udara yang sejuk
                        aku akan menyuruhmu minum.
                        Sebagaimana aku menaruh perhatian padamu,
                        Kau memberikan sebuah ciuman pada pelayan itu.

                        Lihatlah! Dunia ini bukanlah gua,
                        (dunia ini) selalu kaya akan eraman dan sarang,
                        (kaya akan) harum bunga mawar dan minyak mawar.
                        Juga burung bulbul, mereka menari seperti hari kemarin.

                        Tiap nenek tua  yang buruk,
                        yang merayu-rayu seperti pelacur,
                        orang menamakannya dunia,
                        ia telah memperlakukanku
                        seperti yang lainnya.
                        Aku yakin, ia mengambilku,
                        kemudian (mengambil) harapan itu,
                        sekarang ia menginginkan
                        cinta itu,
                        karena itu aku melarikan diri.
                        Harta yang telah selamat itu
                        Untuk selama-lamanya melindunginya,
                        Aku membaginya dengan bijaksana
                        di antara Suleika dan Saki.
                        Masing-masing dari keduanya
                        berusaha dengan sungguh-sungguh untuk bersaing
                        membayar pajak dengan bunga yang tinggi.
                        Dan aku menjadi lebih kaya daripada sebelumnya:
                        Aku mempunyai keyakinan itu lagi!
                        Keyakinan pada cintanya.
                        Ia, di dalam gelas, mengamatiku
                        Perasaan yang sangat indah saat ini.
                        Akankah di sana ada harapan!
                              Pelayan laki-laki
                        Hari ini kau telah makan dengan baik,
                        Tapi kau masih juga mabuk,
                        Apa yang kau lupa ketika makan,
                        terbenam dalam mangkuk ini.

                        Lihatlah, kami menyebutnya angsa kecil.
                        Sebagaimana ia membuat tamu-tamu yang kenyang menjadi kepingin
                        Aku membawakannya angsaku,
                        yang membusungkan dada.

                        Tapi dari nyanyian angsa ini orang akan tahu,
                        bahwa ia bernyayi untuk pemakaman.
   116   117   118   119   120   121   122   123   124   125   126