Page 83 - skripsi antropologi sastra
P. 83
70
Kata “Feuers Glast” atau kilauan api mengindikasikan bahwa yang dimaksud
Goethe disini adalah gambaran neraka yang panas yang penuh dengan api. Neraka
diyakini oleh umat beragama sebagai tempat orang-orang yang melakukan kesalahan
selama di dunia. Melalui bait di atas dapat dilihat bahwa ada nilai kepercayaan yang
dibangun Goethe dalam puisi ini, sebab ajaran tentang surga dan neraka merupakan
bagian dari sistem religi.
b. Nilai tentang Keberagaman
Seperti diketahui, puisi Goethe ini adalah salah satu puisi yang bernafaskan
religiustitas namun tetap dikemas dengan apik sehingga tidak menghilangkan kesan
Barat yang ada pada diri Goethe. Jika dilihat secara sekilas tanpa sudut pandang
sastra, maka puisi ini seolah-olah memberikan penggambaran tentang kehidupan
bebas di Eropa. Namun, ketika puisi ini dibaca dengan detail dan dengan kacamata
sastra, maka akan terlihat ada sisi lain yang diinput Goethe dalam puisi ini.
Nilai tentang keberagaman bisa ditemukan pada bait berikut yang menunjukan
bahwa ada masa, ketika manusia terjebak dalam lingkaran setan yang senantiasa
membawa mereka jatuh dalam lubang yang salah. Namun, ada pula masa, ketika
mereka menemukan titik cahaya dan menyadari bahwa apa yang mereka lakukan
selama ini adalah salah. Mereka lantas berhijrah menemukan diri mereka yang
sebenarnya melalui perantara orang lain. Itu pula yang ingin digambarkan Goethe
dalam puisi ini, seperti terlihat pada bait berikut.
Da wird nicht mehr nachgefragt!
Wein ist ernstlich untersagt.
Soll denn doch getrunken sein,
Trinke nur vom besten Wein:
Doppelt wärest du ein Ketzer