Page 79 - skripsi antropologi sastra
P. 79
66
Sistem keyakinan dan keagamaan menurut Koentjaraningrat dapat berwujud
pada pikiran manusia, yang menyangkut keyakinan dan konsepsi manusia tentang
sifat Tuhan, tentang wujud alam gaib, tentang terjadinya alam dan dunia, tentang
zaman akhirat, tentang wujud dan ciri kekuatan sakti, roh nenek moyang, roh alam,
dewa-dewa, roh jahat, hantu, dan makhluk halus lainnya. Kecuali dari itu, sistem
keyakinan juga menyangkut sistem nilai dari sistem keagamaan, ajaran kesusilaan,
dan ajaran religi lainnya yang mengatur tingkah laku manusia, seperti terlihat pada
bait berikut.
Wein ist ernstlich untersagt.
Soll denn doch getrunken sein,
Trinke nur vom besten Wein:
Doppelt wärest du ein Ketzer
7 In Verdammnis um den Krätzer.
Solang man nüchtern ist,
Gefällt das Schlechte;
(Minuman) anggur sungguh-sungguh dilarang.
Meski memabukkan,
Minumlah hanya dari anggur terbaik:
maka kamu akan menjadi penyeleweng agama
yang mendapat goresan luka berlipat ganda didalamneraka.
Semakin lama orang tidak mabuk,
semakin suka keburukan itu padanya.
Anggur adalah salah satu buah yang dapat diolah sehingga menjadi minuman
keras yang memabukkan. Bahkan sebagian besar jenis alkohol yang ada adalah hasil
produksi etanol yang digabung dengan hasil fermentasi sari buah anggur. Pada bait di
atas kata “Wein” atau anggur mengindikasikan sesuatu yang sifatnya negatif atau
merusak. Dalam Islam ada ayat tertentu yang memperkuat informasi bahwa anggur
memabukkan. Yaitu pada surat An-Nahl ayat ke 67: