Page 84 - skripsi antropologi sastra
P. 84
71
In Verdammnis um den Krätzer.
Solang man nüchtern ist,
Gefällt das Schlechte;
Wie man getrunken hat,
Weiß man das Rechte;
Nur ist das Übermaß
Auch gleich zuhanden;
Hafis, o lehre mich,
Wie du's verstanden!
Oleh karenanya tidak dibutuhkan lagi!
(Minuman) anggur sungguh-sungguh dilarang.
Meski memabukkan,
Minumlah hanya dari anggur terbaik:
maka kamu akan menjadi penyeleweng agama
yang mendapat goresan luka berlipat ganda di dalam neraka.
Semakin lama orang tidak mabuk,
semakin suka keburukan itu padanya.
Seperti orang yang telah mabuk,
orang tahu mana yang tepat/pantas,
Kelebihan itu
juga sama saja dipakai.
Hafis, oh, ajari aku,
sebagaimana kau telah memahaminya!
Hafiz adalah salah seorang penyair Islam yang terkenal. Kehidupan Hafidz
berada pada keluarga biasa, namun religius. Dia adalah anak bungsu dari tiga laki-
laki dalam keluarga tersebut. Ayahnya penjual batu bara, yang meninggal ketika
Hafidz berusia sebelas tahun. Sepeninggal ayahnya, Hafidz bekerja sebagai penjual
roti, yang sebagian penghasilannya ia sisihkan untuk membiaya pendidikannya.
Selama bertahun-tahun, ia belajar untuk menguasai ilmu-ilmu klasik, yakni al-
Qur'an, grammatika Arab, teologi, metafisika, logika, matematika, astronomi, sastra,
kaligrafi dan sufisme. Salah satu kompetensi yang dimiliki olehnya adalah keahlian
dalam kaligrafi, yang mengantarkannya menjadi salah satu kaligrafer, perancang