Page 74 - skripsi antropologi sastra
P. 74

61







                        kemudharatan.  Namun  penyair  sengaja  menuliskannya  dengan  kalimat  yang  justru


                        berlawanan  agar  pembaca  berpikir  lebih  dalam  dan  paham  bahwa  ini  sebenarnya

                        adalah kalimat sindiran.

                               Pada bait ke 10 hingga bait 12, ada penyair menuliskan perumpamaan yang


                        menarik tentang jiwa. Misalnya yang terdapat pada kalimat “Du weißt, daß der Leib


                        ein Kerker ist. Die Seele hat man hinein betrogen. Da hat sie nicht freie Ellebogen.

                        Will sie sich da- und dorthin retten, schnürt man den Kerker selbst in Ketten. Da ist

                        das Liebchen doppelt gefährdet, deshalb sie sich oft so seltsam gebärdet.” Pada bait


                        ini  ada  kata  “Kerker”  atau  penjara.  Penjara  adalah  tempat  yang  sempit  dan  kecil.

                        Orang  yang  berada  di  dalamnya  akan  merasakan  banyak  hal  yang  tidak


                        menyenangkan. Selain itu, orang yang berada di dalam penjara tidak bisa melakukan

                        semua  hal  sesukanya.  Sementara  manusia  cenderung  ingin  selalu  melakukannya


                        secara  bebas.  Kecenderungan  manusia  adalah  ingin  melakukan  apapun  tanpa  ada

                        yang  melarang.  Tentu  saja  ini  bertentangan  dengan  kehidupan  yang  seharusnya.

                        Penjara  yang  dimaksud  penyair  pada  puisi  ini  bukanlah  penjara  pada  umumnya,


                        namun  penjara  yang  ada  pada  tiap  jiwa  manusia  yang  mendorong  manusia  untuk

                        selalu  mencari  kesenangan.  Melalui  bait  ini  penyair  ingin  menyampaikan  kepada


                        pembaca  bahwa  manusia  memang  selalu  memiliki  kecenderungan  ingin  bebas,

                        namun seharusnya tetap ada batasan antara yang benar dan salah.


                               Pada bait 13 hingga bait 20, penyair memberikan gambaran yang sama yaitu

                        tentang  seseorang  yang  terlena  meminum  anggur  sehingga  akhirnya  hanyut  dalam
   69   70   71   72   73   74   75   76   77   78   79