Page 105 - E-MODUL EFK_Neat
P. 105
E-Modul
Etika & Filsafat Komunikasi
memahami bagaimana pesan diartikan dan dimengerti. Jadi
Weaver (1949) secara eksplisit mendiskusikan masalah komunikasi
yang ditemui pada level B, yang mana berkenaan dengan makna:
Masalah semantik terkait dengan identitas atau ukuran yang
mendekati, dalam hal menginterpretasikan makna oleh
penerima dibandingkan dengan makna yang mendalam dari
pengirim. Ini adalah situasi yang terlibat dan sangat
mendalam.
Bagaimana penerima mampu menafsirkan simbol yang
bukan merupakan pertanyaan dalam bentuk matematika atau
rekayasa. Pertanyaan ini muncul dengan tujuan untuk mengetahui
apakah pikiran manusia mampu mengekstrak makna dari simbol-
simbol. Satu-satunya jawaban Weaver adalah itu merupakan
“situasi yang terlibat dan sangat mendalam”. Dalam artikel lain,
Weaver menyatakan bahwa aktivitas penggalian makna muncul
melalui beberapa proses otak yang tidak diketahui (Weaver, 1967,
hal.205). Weaver mengadopsi model matematika komunikasi
Shannon ke dalam diskursus mental yang tidak diketahui,
ketidaksadaran, dan masalah menemukan rutinitas pengolahan
informasi di dalam otak yang memungkinkan interpretasi terjadi.
Weaver membawa komunikasi kembali kepada area yang lebih
dikenal, dimana perbedaan yang terjadi dalam teori bukanlah
bersifat filosofi tetapi sistem matematika yang kaku.
Wilbur Schramm menyediakan instrumen untuk memahami
tulisan Weaver mengenai teori Shannon dan menjadikannya dasar
dalam penelitian komunikasi (lihat Rogers & Valente, 1993).
Konsep komunikasi (menurut) Schramms pada intinya tergambar
pada alur level A yang dimaksud oleh Shannon dan level B maupun
93