Page 102 - E-MODUL EFK_Neat
P. 102
E-Modul
Etika & Filsafat Komunikasi
Tujuan pengelompokan tiga sistem tersebut adalah
menempatkan teori Shannon sebagai respon terhadap masalah
komunikasi di level A yaitu masalah keakuratan transmisi, dan
untuk membedakan dengan jelas level A dengan level B maupun
C. Weaver menyatakan secara panjang lebar bahwa teori Shannon
tidak memperhatikan teori semantik atau dimensi ketidakefektifan.
Weaver (1989) menekankan bahwa “informasi tidak seharusnya
dibingungkan dengan makna” (hal 8): yaitu “kata informasi dalam
teori komunikasi tidak banyak berkaitan dengan apa yang
dikatakan, tapi dengan apa yang dapat dikatakan” (hal 8); dan juga
teori informasi berkaitan dengan sifat statistik dari sumber informasi
“ dan tidak berkaitan dengan pesan individu ( dan tidak semuanya
berhubungan langsung dengan makna dari pesan individu) (hal.
14). Sangat jelas bahwa pendekatan ini mengarah terhadap
sekumpulan pertanyaan penelitian yang tidak terhubung secara
langsung terhadap komunikasi manusia sama sekali. Weaver
(1949) menggambarkannya, sebagai berikut:
a. Bagaimana seseorang mengukur jumlah informasi?
b. Bagaimana seseorang mengukur kapasitas sebuah saluran
informasi?
c. Tindakan transmitter/pemancar dalam merubah pesan
menjadi sinyal sering melibatkan sebuah proses coding.
Apakah karakteristik sebuah proses coding yang efisien?
Dan ketika proses coding menjadi seefisien mungkin, pada
tingkat apa saluran dapat menyampaikan informasi?
90