Page 116 - E-MODUL EFK_Neat
P. 116

E-Modul
                 Etika & Filsafat Komunikasi



               mengakui bahwa mereka tidak dapat mengalami proses di mana

               mereka  menafsirkan  kata-kata  dosennya  itu.  Mereka  menyadari
               ide-ide  yang  mereka  miliki,  setidaknya  dalam  arti  bahwa  mereka

               menyadari adanya dialog internal dengan diri mereka sendiri, tetapi
               mereka  tidak  dapat  membuat  diri  mereka  menyadari  bagaimana

               dialog batin ini dihasilkan.

                       Berangkat  dari  masalah  yang  dialami  mahasiswa  Radford
               itu,  Wittgenstein  (1958  dalam  Radford,  2005)  mencoba  untuk

               melihat  keberadaan  arti  visual  seseorang.  Radford  lalu  bercerita
               bagaimana  Ia  dapat  mengatakan  sesuatu  seperti  “saya  melihat

               kucing di tengah lapangan visual saya”. Tetapi, di manakah ia bisa

               melihat  bidang  visual  itu  sendiri.  Sama  halnya  dengan,  ketika  ia
               menutup  matanya  dan  melaporkan  kepada  seorang  yang  lain

               bahwa  ia  mengalami  sebuah  pikiran  tentang  kucing  peliharaan
               putrinya, Lucifer.

                       Ia  dapat  mengalami  pikirannya  tentang  kucing,  tetapi
               bagaimana  ia  dapat  mengalami  tindakan  berpikir  itu  sendiri?

               Bagaimanapun,  kesetiaan  mahasiswa  Radford  terhadap  rezim

               komunikasi  membuat  mereka  tidak  lantas  menyimpulkan  bahwa
               proses  tersebut  tidak  ada.  Karena  hal  itu  akan  menjadi  setara

               dengan  kasus  Leonard  Shelby  yang  menutup  mata  dan  percaya
               bahwa  dunia  akan  hilang  (lenyap)  hanya  karena  dia  tidak  bisa

               melihatnya.  Hanya  karena  mahasiswa  Radford  tidak  dapat
               mengalami  proses  berpikir  dalam  dirinya  sendiri,  tidak  berarti

               mereka  percaya  bahwa  proses  tersebut  tidak  nyata.  Mahasiswa-

               mahasiswa  itu  terus  berdebat,  cukup  masuk  akal,  bahwa  proses
               mental ini harus berlangsung di suatu tempat di luar kemampuan



                                                                                   104
   111   112   113   114   115   116   117   118   119   120   121